REPUBLIKA.CO.ID, MATRA -- Kondisi kakek uzur yang tinggal sebatangkara, Lai (89 tahun) di Dusun Kayumaloa, Desa Polewali, Kecamatan Bamballamotu, Kabupaten Mamuju Utara, Sulawesi Barat, kian terlantar seiring kondisi kesehatannya yang memburuk.
"Akhir-akhir ini kondisi kakek yang tinggal digubuk makin memprihatinkan karena tak kuasa menahan beban sakit yang ia derita," kata Allang, tetangga korban kepada sejumlah wartawan di Mamuju Utara, Rabu (27/1).
Menurut dia, kakek yang sudah berusia hampir satu abad ini menghabiskan waktunya digubuk reok seorang diri dengan kondisi yang sakit parah. "Tangan dan kakinya pun membengkak dan tidak lagi mampu digerakkan. Bahkan, untuk makan saja ia merintih menahan sakit, karena tangannya yang sudah membengkak," kata Allang yang setiap waktu meluangkan waktunya untuk merawat kakek tersebut.
ALang mengaku tergerak membantu kakek sebatangkara ini karena merasa ibah melihat kondisinya tanpa satu pun keluarga terdekat yang datang merawatnya.
Menurut warga Kayumaloa, Albar, kakek ini sudah tinggal sendiri Sejak 30 tahun silam di gubuk reok berdinding terpal dan kain bekas. Semenjak ditinggal mati oleh istrinya, sang kakek sudah tinggal sendiri tanpa ada kerabat yang merawatnya.
Sebenarnya, kata dia, kakek ini memiliki seorang anak laki-laki bernama Saharudin. Namun, putranya itu menghilang entah kemana. "Ada kabar bahwa Saharuddin kini tingal di Limboro, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Tetapi, sampai saat ini Saharuddin tidak pernah ada kabar lagi. Kita berharap, keluarganya ada yang datang merawatnya," jelasnya.
Albar menambahkan, kondisi Lai sudah sangat memprihatinkan karena sudah tidak mampu membersihkan diri sendiri. Apalagi, tangan dan kakinya juga membengkak. "Untuk bangun dari tidurnya dia harus dibantu, semoga pemerintah dapat memberikan perhatiannya kepada rakyat miskin seperti ini," harap Albar.
Dia meminta agar Dinas Sosial Kabupaten Mamuju Utara memberikan perhatian kepada masyarakat miskin, khususnya bagi warga yang tinggal sebatangkara.
Ikuti Whatsapp Channel Republika