REPUBLIKA.CO.ID, CISARUA -- Bunga bangkai setinggi 2,5 meter, kembali mekar di Kebun Raya Cibodas (KRC), Cianjur, Jawa Barat. Bunga tersebut merupakan hasil persemaian biji dari induknya yang ditanam di Vak I.B.28.
Selama ini bunga bangkai yang tumbuh dan mekar di kebun raya tersebut, merupakan hasil eksplorasi di Sungai Manau Kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) Sumatra Barat pada 2000. "Bunga bangkai ini pertama kali mekar di KRC setelah 14 tahun disemai, dimana di lokasi yang sama awalnya ada 25 spesimen di luar induknya yang ditanam. Hingga saat ini, sudah ada 3 anakan yang mekar," kata Dwi Novia, staf Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di Kebun Raya Cibodas, Rabu (27/1).
Ia menuturkan, jika tidak ada yang melempar bagian spandik bunga tersebut dapat memiliki ketinggian lebih dari tiga meter. Namun ulah tangan tidak bertanggungjawab, spandik bunga tersebut menjadi bengkok dan ketinggian bunga hanya sampai 2,5 meter ketika diukur pertama kali.
"Insiden pelemparan ini membuat bunga menjadi stres dan tidak bisa berkembang sempurna. Hal yang sama juga terjadi tahun lalu, dimana spandik bunga yang mekar dilempar hingga patah," katanya.
Sementara mekarnya bunga bangkai raksasa tersebut, menarik perhatian pengunjung yang datang ke tempat wisata berhawa pegunungan itu. Sebagian besar pengunjung mengabadikan bunga tersebut dengan kamera ponsel.
"Kami mengutuk aksi pelemparan yang dilakukan orang tidak bertanggungjawab karena membuat bunga bangkai ini tidak mekar sempurna. Kami merasa beruntung datang kesini bersamaan dengan mekarnya bunga bangkai raksasa yang biasa hanya kami lihat di televisi," kata Ima (36 tahun), pengunjung asal Semplak-Bogor.
Informasi dari pengelola KRC, bunga bangkai akan sempurna mekar selama satu pekan, selanjutnya bunga tersebut akan layu dan membusuk berganti fase ke fase generatif berbunga, face dorman atau istirahat dan selanjutnya ke fase vegetatif atau berdaun.