REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Buruknya manajemen metro mini menjadi kendala utama dalam usaha revitalisasi salah satu moda transportasi andalan warga Jakarta tersebut.
Anggota komisi B DPRD DKI Jakarta Ruddin Akbar Lubis menyatakan salah satu rencana memperbaiki tata kelola metro mini adalah disatukan dengan Transjakarta. Ia mengungkapkan, sebelumnya ada pihak yang mengaku perwakilan metro mini yang meminta dipertemukan dengan Dinas Perhubungan dan Transjakarta.
Tetapi, ia mengatakan memang belum ada kelanjutan dari pertemuan itu. "Belum ada kelanjutan pertemuan dengan Dishub dan Transjakarta karena kedua pihak seharusnya mesti siap dulu. Tapi memang ada konsep-konsep yang masing-masing sedang dipersiapkan," katanya di Jakarta, Rabu (27/1).
Politikus Partai Golkar tersebut mendukung penuh gagasan penyatuan metro mini dengan Transjakarta. Alasannya, perbaikan sistem transportasi harus menjadi prioritas supaya mobilitas masyarakat Jakarta lebih mudah.
Namun, kata dia, permasalahan yang dihadapi metro mini terbilang kompleks. Sebab harus memperbaiki pengelolaan, kendaraan, kenyamaan sekaligus standar pengemudi.
Sehingga ia merasa perbaikan manajemen merupakan kunci jika metro mini ingin memperbaiki pelayanannya. "Kan memang Transjakarta manajemennya profesional, tapi kalau metro mini kita sama-sama tahu lah itu seperti apa, manajemennya agak sedikit kacau. Padahal manajemen jtu adalah kunci utama keberhasilan usaha," jelasnya.