REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Perdana Menteri Inggris, David Cameron berencana menghentikan sementara penjualan senjata ke Arab Saudi karena kekhawatiran senjata tersebut digunakan untuk membom rumah sakit, sekolah, pasar, dan target sipil lainnya di Yaman.
Seperti dilansir Independent, laporan PPB menyebutkan pemboman Saudi di Yaman melibatkan target yang luas dan sistematis ke sipil dan melanggar hukum kemanusiaan internasional. Inggris merupakan pemasok utama senjata untuk Saudi dan anggota militernya bekerja sama dengan pasukan Saudi di darat, meskipun pemerintah menegaskan kerja sama tersebut hanya untuk pelatihan.
Laporan yang terdiri dari 51 halaman tersebut dikirimkan ke Dewan Keamanan PBB pada pekan lalu. Dokumen itu menyatakan koalisi Saudi terkait dengan pelanggaran hukum kemanusiaan internasional. Laporan menyebut serangan udara Saudi menarget sipil dan obyek sipil termasuk penampungan, kerumunan warga sipil termasuk pernikahan, kendaraan sipil seperti bus, perumahan sipil, fasilitas kesehatan, sekolah, masjid, pasar, pabrik, dan pabrik makanan.
Josephine Hutton, Manager Program Regional Oxfam untuk Timur Tengah mengatakan pengiriman senjata yang mendorong konflik harus dihentikan.