REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sekar Sari, pemeran SITI yang sedang belajar di Inggris, was-was ketika film tersebut mulai ditayangkan serentak di jaringan bioskop di seluruh Indonesia 28 Januari.
"Lumayan deg-degan karena besok bapak Ibu saya pertama kali nonton film SITI," ujar Sekar di London, Rabu (28/1).
Sekar Sari tengah menuntut ilmu di University of Roehampton, London, untuk program master jurusan International Master on Dance Knowledge, Practice, and Heritage.
SITI, produksi Four Colour Films dengan sutradara Eddie Cahyono, adalah film melodrama perjuangan seorang perempuan bernama Siti yang sehari-hari berjualan peyek jingking di sekitar Pantai Parangtritis, Bantul, Yogyakarta.
Sekar mengaku penasaran respon kedua orang tuanya melihat aktingnya di film SITI yang berhasil menyabet Film Fiksi Panjang Terbaik Apresiasi Film Indonesia 2015 dan Film Terbaik Festival Film Indonesia 2015. "Semoga mereka tidak kaget-kaget banget," ujarnya.
Gadis kelahiran Yogjakarta, 23 Desember 1988 itu mengatakan ayahnya belum pernah sekalipun nonton film yang dibintanginya.
Soal peran di film itu, dia mengatakan ada hubungan dengan masa kecil ketika sering menemani sang ayah menyewakan sound system. "Beberapa kali untuk acara dangdut. Mungkin itu yang membuat saya familiar dengan dangdut, seperti peran di SITI," katanya.
Sekar juga terlibat dalam pendistribusian SITI. "Sekarang sedang fokus untuk pemutaran di bioskop Indonesia, akhirnya SITI pulang kampung setelah keliling dunia, diputar di sejumlah festival, ya sekitar 20 festival," ujar Sekar.
Film berbiaya rendah itu sudah memenangi berbagai penghargaan termasuk menang di Festival Film Indonesia. Sekar berharap suatu hari film yang dibintanginya juga bisa diputar di London.