REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Sebanyak 10 orang pengungsi eks Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) tiba di Kota Bandar Lampung, Kamis (28/1). Mereka ditempatkan sementara di Wisma Haji Masjid Agung Al Furqon.
Dari 10 pengungsi tersebut terdapat seorang pegawai negeri sipil (PNS) Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung, yakni Nirma Thano (30 tahun). Ia tiba bersama istri dan anaknya berusia di bawah lima tahun.
Ketika tiba di Wisma Haji Masjid Al Furqon dari Rumah Perlindungan Trauma Center (RPTC) Kemensos di Jakarta Timur, para pengungsi eks Gafatar langsung 'diamankan' ke sebuah ruangan tertentu. Mereka belum boleh ditemui pihak manapun termasuk penjemputnya.
(Baca Juga: Pengikut Gafatar di Lampung Berjumlah Ratusan).
Menurut Syarif, mertua Nirma Thano, ia sengaja datang ingin menjemput anak dan cucunya, yang telah 'menghilang' ke Kalimantan Barat, sebulan lalu.Ia menemui anak dan mantunya, serta cucunya ketika memasuki ruang penampung sementara yang disediakan Dinas Sosial Lampung.
Menurut dia, pertemuan dengan anak mantu dan cucunya, seperti biasa. Ia menyangkal kepergian anak dan mantunya ke Kalimantan karena ikut Gafatar. "Mereka memang mau pindah ke Kalimantan, bukan ikut Gafatar," tuturnya.
Pertemuan Syarif dan putrinya berlangsung biasa saja, tidak seperti orang yang kehilangan anak beberapa waktu lamanya. Setelah bertemu, ia membawa pulang anak, mantu, dan cucunya ke rumah. Menurut dia, mantunya, Nirma Thano, pernah mengatakan ia pernah mengajukan izin pindah tugas ke Kalimantan kepada atasannya.