REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Elih Sudiapermana mengatakan Bandung belum memerlukan tenaga pengajar atau guru asing. Elih menilai guru-guru di Kota Bandung sudah cukup berkompeten tidak kalah sengan tenaga asing.
"Kalau dari kompetensi guru-guru kita sudah kompeten. Tidak terlalu butuh tenaga pengajar asing," kata Elih usai menghadiri acara penyuluhan hukum yang diadakan Kanwil Kemenkumham Jawa Barat di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Bandung, Jawa Barat, Kamis (28/1).
Ia menyebutkan persoalan guru asing untuk penempatan masih diatur pemerintah pusat. Dinas pendidikan di wilayah hanya bertugas mengajukan jika ada yang mendaftar.
Namun semenjak diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), belum ada guru asing yang mendaftar mengajar di sekolah-sekolah di seluruh Bandung. Kecuali guru asing yang memang sudah lebih dulu mengajar di sekolah-sekolah internasional.
"Belum ada yang masuk setelah MEA ini. Tapi kalau sebelumnya ada yang di sekolah-sekolah internasional," ujarnya.
Ia juga meminta guru-guru semakin meningkatkan kompetensi dan kreatifitas dalam mengajar. Hal ini dalam rangka menghadapi persaingan MEA yang sangat terbuka. Bahkan tidak menutup kemungkinan tenaga pengajar Indonesia bisa berkarir di luar negeri dengan standar kemampuan yang baik.
Salah satunya dengan melatih mengajar dengan praktik. Tidak hanya monoton menjabarkan teori di dalam kelas yang umumnya membosankan.
Baca juga: Brasil Kerahkan 200 Ribu Tentara Perangi Virus Zika