Kamis 28 Jan 2016 22:16 WIB

Demiz Minta Pesantren Jaga Akidah Umat

Red: Achmad Syalaby
Dedy Mizwar
Foto: ROL
Dedy Mizwar

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengatakan keberadaan pondok pesantren (ponpes) memiliki peran penting dalam tatanan kehidupan masyarakat yakni harus berperan dalam menjaga akidah umat Islam.

"Selain memiliki fungsi pendidikan dan dakwah keagamaan, dalam kehidupan masyarakat ponpes memiliki fungsi sosial dan kultural," kata Deddy Mizwar, dalam siaran persnya, Kamis (28/1).

Wagub Jabar menghadiri acara Milad ke-40 Pondok Pesantren Mathla'ul Khaer Cintapada di Kelurahan Setianegara, Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya hari ini. Dia mengatakan bahwa pondok pesantren harus memberikan peranannya dalam mengatasi kekerasan yang mengatasnamakan keagamaan dan berbagai aliran menyimpang yang marak terjadi saat ini.

"Kekerasan yang mengatasnamakan keagamaan serta merebaknya berbagai paham atau aliran menyimpang yang jauh dari pilar-pilar risalah Islam merupakan fenomena yang perlu menjadi perhatian kita," katanya.

"Pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan dan dakwah sejatinya harus mengambil peran secara aktif dalam mengatasinya, sehingga gerakan pencerdasan umat serta pembinaan akidah dapat terus dilaksanakan dengan baik," lanjutnya.

Untuk itu, ia mengatakan Pemprov Jawa Barat memberikan perhatian serius dalam meningkatkan kualitas pendidikan ponpes yang ada di seluruh Jawa Barat, baik melalui program peningkatan sarana prasarana maupun peningkatan kualitas sumber daya manusia pondok pesantren.

Pada kesempatan tersebut, Wagub Jabar juga meresmikan penggunaan gedung meeting hall atau Aula Hj Hudaefah dan gedung Asrama Putri Ponpes Mathla'ul Khaer Cintapada.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ يٰٓاَيُّهَا الرَّسُوْلُ لَا يَحْزُنْكَ الَّذِيْنَ يُسَارِعُوْنَ فِى الْكُفْرِ مِنَ الَّذِيْنَ قَالُوْٓا اٰمَنَّا بِاَفْوَاهِهِمْ وَلَمْ تُؤْمِنْ قُلُوْبُهُمْ ۛ وَمِنَ الَّذِيْنَ هَادُوْا ۛ سَمّٰعُوْنَ لِلْكَذِبِ سَمّٰعُوْنَ لِقَوْمٍ اٰخَرِيْنَۙ لَمْ يَأْتُوْكَ ۗ يُحَرِّفُوْنَ الْكَلِمَ مِنْۢ بَعْدِ مَوَاضِعِهٖۚ يَقُوْلُوْنَ اِنْ اُوْتِيْتُمْ هٰذَا فَخُذُوْهُ وَاِنْ لَّمْ تُؤْتَوْهُ فَاحْذَرُوْا ۗوَمَنْ يُّرِدِ اللّٰهُ فِتْنَتَهٗ فَلَنْ تَمْلِكَ لَهٗ مِنَ اللّٰهِ شَيْـًٔا ۗ اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ لَمْ يُرِدِ اللّٰهُ اَنْ يُّطَهِّرَ قُلُوْبَهُمْ ۗ لَهُمْ فِى الدُّنْيَا خِزْيٌ ۖوَّلَهُمْ فِى الْاٰخِرَةِ عَذَابٌ عَظِيْمٌ
Wahai Rasul (Muhammad)! Janganlah engkau disedihkan karena mereka berlomba-lomba dalam kekafirannya. Yaitu orang-orang (munafik) yang mengatakan dengan mulut mereka, “Kami telah beriman,” padahal hati mereka belum beriman; dan juga orang-orang Yahudi yang sangat suka mendengar (berita-berita) bohong dan sangat suka mendengar (perkataan-perkataan) orang lain yang belum pernah datang kepadamu. Mereka mengubah kata-kata (Taurat) dari makna yang sebenarnya. Mereka mengatakan, “Jika ini yang diberikan kepadamu (yang sudah diubah) terimalah, dan jika kamu diberi yang bukan ini, maka hati-hatilah.” Barangsiapa dikehendaki Allah untuk dibiarkan sesat, sedikit pun engkau tidak akan mampu menolak sesuatu pun dari Allah (untuk menolongnya). Mereka itu adalah orang-orang yang sudah tidak dikehendaki Allah untuk menyucikan hati mereka. Di dunia mereka mendapat kehinaan dan di akhirat akan mendapat azab yang besar.

(QS. Al-Ma'idah ayat 41)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement