REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah telah meresmikan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Proyek yang ditaksir menelan dana 5,5 miliar dollar AS rencananya akan rampung pada akhir 2018 sehingga bisa digunakan awal 2019 mendatang.
Wakil Presiden Asian Development Bank (ADB), Bambang Susantono menerangkan, pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung dipastikan bakal menghidupkan perekonomian yang berada di dekat jalut tersebut. Untuk itu, pemerintah juga wajib membangun dan mengembangkan daerah yang berada disekitar jalur kereta cepat agar perekonomian di sekitarnya ikut maju.
"Daerah Jakarta-Bandung akan menjadi koridor ekonomi yang sangat baik. Koridor ini menjadi penting dalam perkembangan ekonomi di Jawa Barat bahkan bisa menunjang perekonomian Indonesia," ujar Bambang dalam acara 'Pendanaan Pembangunan Smart City', Kamis (28/1).
Bambang mencotohkan proyek kereta cepat di di Taiwan yang menghubungkan Kota Taipei dan Kaohsiung, mampu mempermudah mobilitas masyarakat dan menghidupkan perekonomian mereka. Masyarakat dengan mudah menentukan akan menetap di mana karena akses transportasi yang mudah dan cepat.
Dengan pembangunan ini, lanjut Bambang, daerah yang awalnya kesulitan akan tertarik dengan sendirinya dengan untuk menjadi bagian dari suatu proyek besar. Dampaknya daerah tersebut akan mengalami percepatan ekonomi dibanding saat tidak ada kereta cepat.
"Industri manufaktur hingga indistri jasa akan bisa berkembang dengan adanya proyek ini. Mobilitas masyarakat pun bakal lebih tinggi," katanya.