Jumat 29 Jan 2016 12:37 WIB

Ahok Harap Masjid Balai Kota Bisa Cegah Korupsi

Rep: C33/ Red: Indira Rezkisari
PNS melintass di spanduk desain pembangunan Masjid Fatahillah di area Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (21/10). Pembangunan Masjid Fatahillah ang ditargetkan selesai pada Desember 2015 menghabiskan anggaran hingga Rp 18,8 miliar.
Foto: Republika/Yasin Habibi
PNS melintass di spanduk desain pembangunan Masjid Fatahillah di area Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (21/10). Pembangunan Masjid Fatahillah ang ditargetkan selesai pada Desember 2015 menghabiskan anggaran hingga Rp 18,8 miliar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama menyebutkan masjid baru di Balai Kota diharapkan bisa mencegah orang melakukan korupsi. Ia menginginkan ketika melihat masjid, orang bisa terinspirasi supaya tidak korupsi.

Basuki atau biasa disapa Ahok mengatakan tidak mengetahui kelebihan dari masjid tersebut. Namun ia menyerahkan kepada jamaah masjid supaya melihat sendiri masjid itu. Ia pun mengaku bersyukur karena masjid itu merupakan pertama dan satu-satunya di Balai Kota.

"Saya nggak tahu apa istimewanya masjid ini. Tanya sama yang shalat di situ. Tapi kalau menurut saya minimal ini Balaikota pertama kali punya masjid. Kalau dulu kan hanya mushala," katanya kepada wartawan di Balai Kota, Jakarta, Jumat (29/1).

Ahok mengatakan masjid itu terbilang cukup besar sekaligus memiliki menara.  Pembangunan menara juga merupakan inisiatif Ahok. Ia menekankan supaya masjid bisa menjadi sarana masyarakat menyadarkan dirinya. Bahkan Ahok berharap masyarakat bisa membatalkan niatnya korupsi jika melihat masjid itu.

"Lihat masjid buat yang Muslim mereka ingat lah, buat yang non Muslim lihat masjid mereka tahu ada rumah ibadah mudah-mudahan mereka tidak korupsi lagi. Mudah-mudahan mereka amanah buat nolongin orang," jelasnya.

Ahok pun meminta umat Muslim supaya selalu mengingat ajaran Nabi Muhammad. Dengan mengingat ajaran itu diharapkan umat Muslim bisa berkelakuan baik.

"Orang islam kalau lihat masjid mudah-mudahan ingat ajaran Nabi kan. Yang tabligh, amanah, siddiq, fathanah. Ada yang ingat itu sudah cukup bagus," ucapnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement