REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Kepingan logam yang diyakini sebagai puing pesawat terdampar di pantai timur Malaysia pada Rabu, memicu dugaan untuk kedua kali dalam sepekan bahwa reruntuhan pesawat hilang Malaysia Airlines MH370 mungkin muncul.
Media setempat melaporkan bahwa benda itu, berwarna putih sepanjang dua meter, terlihat mengambang di perairan dekat kota Besut di negara bagian Terengganu.
Benda itu ditemukan di sepanjang garis pantai menghadap Laut Cina Selatan sama seperti propinsi Nakhon Si Thammarat di Thailand, tempat terduga puing pesawat ditemukan pada Sabtu. Pejabat menyatakan puing itu bukan milik MH370.
Juru bicara Kementerian Angkutan Malaysia menyatakan pejabat dari Badan Penerbangan Sipil (DCA) mempelajari temuan terkini itu. "DCA diberitahu polisi dan akan menyelidiki," kata juru bicara tersebut kepada Reuters dalam pesan singkat.
Pesawat MH370 hilang bersama 239 orang di dalamnya dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing pada Maret 2014. Serpihan diduga dari reruntuhan badan pesawat, yang ditemukan di lepas pantai Thailand selatan pada akhir pekan lalu, bukan milik pesawat penumpang Malaysia Airlines, yang hilang hampir dua tahun lalu, kata pejabat Kementerian Angkutan Malaysia di Kualalumpur.
Puing tersebut tidak sesuai dengan badan pesawat jenis Boeing 777 dan sebagian besar yang ditemukan di antara puing tersebut tidak terdaftar dalam panduan katalog Malaysia Airlines, kata pernyataan kementerian itu seusai dengan penyelidikan.
Serpihan besar berupa lengkungan logam terdampar di perairan propinsi Nakhon Si Thammarat pada Sabtu, memunculkan dugaan bahwa benda tersebut adalah bagian dari pesawat Boeing 777 milik Malaysia Airlines, yang hilang.
Potongan diduga dari pesawat tersebut juga terdampar di kepulauan Reunion, Prancis, pada Juli 2015. Namun, tidak ada jejak lebih lanjut mengenai temuan tersebut. Pihak berwenang Thailand mengatakan bahwa kecil kemungkinan bongkahan tersebut berasal dari MH-370.
Serpihan tersebut berupa besi melengkung dengan ukuran sekitar 2x3 meter. Kepala distrik setempat, Patthikongpan, mengatakan bahwa berdasarkan atas kerang menempel di puing tersebut, kemungkinan benda itu berada di laut sekitar setahun, sehingga bukan berasal dari MH-370.