REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Seorang pria Thailand, Jumat (29/1), terancam hukuman lima tahun penjara karena menyebarkan sebuah lagu berisi ejekan terhadap pemimpin junta militer.
Narong Roonthanawong (39 tahun) ditangkap berdasarkan Undang-Undang Kejahatan Komputer di negara kontroversial tersebut setelah ada pengaduan resmi yang disampaikan langsung oleh pemimpin junta kepada polisi.
"Dia dijerat dengan Undang-Undang Kejahatan Komputer karena mengunggah informasi palsu ke dalam sistem. Dia mengakui dia menyebarkan audio klip sebuah lagu yang dia pikir lucu di antara teman-temannya dan dia meminta maaf kepada perdana menteri atas keluguannya itu," kata Pengawas Kepolisian Chokchai di Bangkok utara, Kolonel Chairop Junnawat.
Isi asli lagu berjudul Untuk Pamanku Tercinta tidak jelas. Namun, Kolonel Chairop mengatakan liriknya mencela perdana menteri dan lagu tersebut diunggah di Line.
Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha terkadang juga menulis lagu. Dia menciptakan dua lagu sejak berkuasa. Lagunya diputar berulang-ulang di radio dan televisi.
Sebagai figur yang terkenal lincah, dia sering membuat pernyataan spontan dan berisi gurauan. Namun dia juga digambarkan sebagai sosok yang meledak-ledak terkait dengan kritik personal.
Kritik terhadap junta bersifat melanggar hukum sebagaimana protes publik atau pertemuan politik.
Baca juga:
Kirim Senjata ke Korut, Perusahaan Singapura Didenda
Ngotot Sajikan Wine, Jamuan Makan Rouhani-Hollande Batal
Sejarah Hari Ini: Penembakan Sekolah Dasar di San Diego