REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan PT Transjakarta telah menonaktifkan bus Transjakarta yang dioperasikan oleh operator PT Jakarta Trans Metropolitan (PT JMT) usai insiden terbakarnya salah satu bus milik operator tersebut di Jalan Cimahi, Latuharhary, Jakarta Pusat, Jumat (29/1).
Basuki atau biasa disapa Ahok tidak akan segan-segan membekukan operator bus yang nakal. Sehingga ia memastikan jika ada bus Transjakarta yang terbakar maka tidak akan dizinkan beroperasi. "Kalau bus (transjakarta) yang terbakar tuh memang kami sudah nyatakan, enggak boleh pakai," ujarnya kepada wartawan di Balai Kota, Jumat (29/1).
Ahok menjelaskan hingga saat ini, direksi baru PT Transjakarta diakuinya telah bertindak tegas kepada operator PT Transjakarta yang membandel. Bahkan Ahok merasa sanksi yang diberikan sudah terbilang tegas. Ia pun berharap semua operator harus melakukan perawatan secara periodek kalau ingin mengoperasikan bus transjakarta.
"Jadi kita mesti berani saja sudah. Kalau ada (operator) nggak sesuai, potong saja (cabut kontrak) sudah. Direksi baru (PT Transjakarta) sudah lakukan itu," tegasnya.
Diketahui, direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono pernah mengatakan telau menonaktifkan izin operasional bus milik PT JTM. Dalam surat keputusan itu, PT JTM diminta untuk mengecek dan memperbaiki seluruh unitnya sebelum kembali mendapat izin beroperasi.
Sebelumnya, bus milik operator JTM terbakar hingga 95 persen dari semua bagian bus. Kendaraan transportasi massal itu hangus terbakar di Latuharhary, Menteng, Jakarta Pusat sekitar pukul enam pagi. Beruntung tidak ada korban tewas atas insiden tersebut.