Jumat 29 Jan 2016 17:39 WIB

AMPG: Lupakan Ketua Umum Partai Golkar Harus Seorang Saudagar

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Bilal Ramadhan
Sejumlah perwakilan Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) memberikan pernyataan sikap terhadap Surat Keputusan Menkumham di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat (28/1).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Sejumlah perwakilan Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) memberikan pernyataan sikap terhadap Surat Keputusan Menkumham di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat (28/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua PP Angkatan Muda Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia, berharap, Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar dapat menghasilkan generasi kemimpinan yang baru.

Tidak hanya itu, Ketua Umum Partai Golkar mendatang pun tidak harus yang berasal dari kelompok saudagar ataupun pengusaha. ''Dengan lahirnya generasi kepemimpinan yang lebih fresh dengan visi baru dan bebas konflik, maka diharapkan dapat memunculkan harapan baru dan membuka peluang kemalinya kepercayaan publik terhadap Golkar,'' ujar Ahmad Doli ketika dihubungi Republika.co.id, Jumat (29/1).

Lebih lanjut, Ahmad mengungkapkan, tidak ada keharusan Partai Golkar harus dipimpin oleh golongan pengusaha ataupun saudagar. Anggapan ini muncul lantaran dengan kepemimpinan saudagar atau pengusaha, maka dianggap mampu membiayai partai.

Anggapan ini, ujar Ahmad, runtuh dengan sendirinya usai konflik kepengurusan yang terjadi di partai berlambang pohon beringin tersebut dalam satu tahun terakhir.

''Kami harus melupakan seorang ketua umum haruslah seorang saudagar, karena dianggap mampu membiayai partai. Tesis itu sudah runtuh dengan kepemimpinan saat ini,'' tutur Ahmad.

Tidak hanya itu, ia pun menyambut positif jika nantinya Ketua Umum Partai Golkar berusia muda, setidaknya berusia 40 hingga 50 tahun. Hal ini diharapkan bisa mendukung komunikasi Partai Golkar dengan masyarakat pemilih, yang mayoritas akan diisi oleh pemilih muda dan pemula.

Ia menambahkan, sebagai generasi dan kader muda Partai Golkar, pihaknya tentu berharap, Ketua Umum Partai Golkar di masa mendatang memiliki karakter kepemimpinan yang kuat dan kemampuan manajerial yang handal. Pun dengan jaringan yang luas dan akseptabilitas yang tinggi di internal Partai Golkar.

''Dan itu hanya bisa didapatkan dari seseorang yang memiliki track record dan pengalaman di organisasi. Selain itu, memiliki integritas dan moral yang tinggi, tidak sedang atau berpotensi terjerat masalah hukum, mempunyai dedikasi, kapabalitas, visi, gagasan, serta kreativitas yang tinggi untuk memajukan partai,'' ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement