REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kepala badan PBB untuk Hak Asasi Manusia mengatakan lebih dari enam kasus pelecehan seksual anak diduga dilakukan oleh tentara Uni Eropa dan Prancis di Republik Afrika Tengah.
Seperti dilansir the Guardian, Jumat (29/1), kantor Zeid Ra'ad al-Hussein mengatakan, tim PBB telah mewawancarai gadis-gadis yang mengklaim pelaku penyerangan merupakan bagian dari operasi militer Uni Eropa dan Prancis. Pelecehan diduga dilakukan di dekat kamp pengungsi di dekat bandara Bangui.
Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia mengatakan pada Jumat, korban percaya pelaku merupakan anggota kontingen Georgian Eufor. Dugaan pelecehan disebut-sebut telah terjadi pada 2014, tapi baru jadi sorotan dalam beberapa pekan terakhir.
UNHCR mengatakan, Hussein telah membahas kasus-kasus ini dengan pihak berwenang Eropa, Georgia dan Prancis pekan lalu. Ia juga telah berbicara dengan wakil-wakil dari negara lain mengenai tuduhan serupa.