REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Sicincin Sumatera Barat memperkirakan curah hujan di provinsi itu pada Februari 2016 meningkat.
"Tingginya konvektifitas atau pemanasan daratan menjadikan peluang terjadinya hujan dengan intensitas tinggi akan sering terjadi," kata Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Sicincin, Goeroeh Tjiptanto saat dikonfirmasi di Padang, Jumat (29/1)
Menurut dia secara umum suhu muka laut wilayah perairan barat Sumatera hingga bagian tengah Samudera Hindia berkisar antara 29 hingga 31 derajat celcius, sehingga uap air sebagai potensi pertumbuhan awan konvektif dan hujan pada wilayah Sumatera bagian barat cukup tinggi.
Dengan kenaikan suhu muka laut ini diperkirakan mendorong peningkatan curah hujan, ujarnya. Ia menyampaikan curah hujan pada Februari 2016 di secara umum masuk kategori menengah yaitu berkisar antara 151 hingga 300 milimeter.
Curah hujan kategori tinggi yaitu 301 hingga 400 milimeter diperkirakan terjadi di wilayah Sukamenanti Kabupaten Pasaman Barat, Lubuk Sikaping Kabupaten Pasaman, Sicincin dan Kandang Ampek di Kabupaten Padang Pariaman.
Kemudian, di Kota Padang, Lubuk Gadang Kabupaten Solok Selatan dan Sei Dareh Kabupaten Dharmasraya, lanjutnya.
Sifat hujan pada Februari 2016 diperkirakan akan berkisar Normal, kecuali wilayah Rao Kabupaten Pasaman, Sitiung Kabupaten Dharmasraya, Sukarami Kabupaten Solok yang berpeluang di bawah normal, kata dia
Sementara daerah yang diperkirakan memiliki sifat hujan atas normal yaitu Lubuk Basung, Maninjau dan Matur di Kabupaten Agam, Lubuk Sikaping Kabupaten Pasaman, Batusangkar Kabupaten Tanah Datar, Batusangkar Kabupaten Pesisir Selatan, Muara Labuh Kabupaten Solok Selatan, dan Alahan Panjang Kabupaten Solok.
Ia menjelaskan hujan satu milimeter adalah air hujan yang jatuh di permukaan bumi sebanyak satu liter pada luasan satu meter persegi dengan anggapan bahwa air tersebut tidak mengalir, meresap atau menguap.
Sedangkan sifat hujan adalah perbandingan antara jumlah curah hujan yang terjadi selama satu bulan dengan nilai rata-rata atau normal dari bulan tersebut di suatu tempat yang dibagi menjadi tiga kriteria.
Sifat hujan atas normal terjadi jika nilai perbandingannya diatas 115 persen, sementara normal jika nilai perbandingannya antara 85 persen 115 persen dan bawah normal jika nilai perbandingannya kurang dari 85 persen, kata dia.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar mengingatkan warga agar waspada terhadap bahaya longsor karena curah hujan sudah mulai tinggi.
Jika bepergian keluar kota saat hujan deras saat melewati bukit atau tebing ada reruntuhan tanah walaupun kecil sebaiknya kembali saja karena itu ada potensi longsor, kata Plt Kepala BPBD Sumbar Zulfiatno.
Menurut dia berdasarkan informasi yang diterima BPBD pergerakan tanah di Sumbar intensitasnya cukup besar dengan intensitas sedang hingga tinggi. Apalagi sebelumnya musim kemarau cukup panjang kemudian turun hujan dengan intensitas lama dan lebat sehingga ada rengkahan tanah, kata dia.
Terkait dengan antisipasi longsor ia mengatakan pihaknya telah memetakan zona rawan longsor dan menyiagakan alat berat pada jalur tersebut. Namun yang namanya longsor tidak dapat ditebak, karena tidak pernah tahu wilayah mana yang mengalaminya, ujar dia.