Sabtu 30 Jan 2016 05:05 WIB

Mendengar Curhatan Anggota Gafatar yang Terusir dari Kalimantan

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Karta Raharja Ucu
Anak-anak pengungsi eks-Gafatar bermain di Gedung Pusat Olahraga Persahabatan Korea Indonesia (POPKI), Cibubur, Jakarta Timur, Jumat (29/1).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Anak-anak pengungsi eks-Gafatar bermain di Gedung Pusat Olahraga Persahabatan Korea Indonesia (POPKI), Cibubur, Jakarta Timur, Jumat (29/1).

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Ratusan mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di Moton Panjang, Desa Antibar, Mempawah diusir oleh warga. Pemukiman mereka juga dibakar.

Tri, salah satunya. Ia yang menjadi korban pengusiran di Mempawah tidak keberatan jika harus kembali lagi tanah asalnya. Sebab, kondisi di Mempawah sendiri sudah tidak aman bagi dirinya dan sahabat lainnya.

"Kalau ngusir kan sebenarnya bisa baik-baik," ujarnya kepada Republika.co.id, di Bekangdam XII Tanjungpura, Jumat (29/1).

Tri merupakan asli Depok, Jawa Barat. Ia datang ke Mempawah sejak dua bulan lalu bersama suami dan tiga anaknya.

Bersama dua kepala keluarga lainnya, Tri datang ke Mempawah, lalu ia membeli tanah di Mempawah seluas empat hektare. "Kami beli itu tanah tapi uangnya patungan," kata Tri.

Namun, Tri enggan menjelaskan secara rinci proses sampai memutuskan untuk hijrah ke Kalimantan Barat. Tri hanya mengaku ke Kalbar atas solidaritas sesama sahabat mantan Gafatar.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement