REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Tim penyelamat berhasil menarik empat penambang yang terjebak selama 36 hari di sebuah tambang yang runtuh di timur Cina, Jumat (29/1). Tambang gipsum yang terletak di Provinsi Shandong runtuh pada Natal 2015.
Peristiwa itu menewaskan satu orang, sementara 17 orang lain sempat dilaporkan hilang, termasuk empat orang yang baru diselamatkan. Siaran CCTV menunjukkan penambang sedang ditarik keluar dari reruntuhan. Peristiwa itu langsung disambut dengan sorakan para anggota penyelamat dan sejumlah awak media.
Tim penyelamat berhasil mengeluarkan para penambang melalui dua terowongan yang mereka gali.
Setelah tambang tersebut runtuh, kamera infra merah berhasil mendeteksi empat penambang yang kelaparan. Mereka lantas memberi tahu tim penyelamat mereka berada di jalur bawah tanah yang masih kokoh. Penyelamat pun perlahan menggali jalur untuk menyelamatkan mereka dan terus memberikan pasokan makanan serta pakaian melalui lubang-lubang kecil.
Sebelas orang lain yang berada di tambang ketika runtuh berhasil menyelamatkan diri. Dua hari setelahnya, pemilik tambang Ma Congbo bunuh diri dengan melompat ke sumur. Empat pejabat di daerah Pingyi, tempat tambang tersebut pun langsung dipecat.
Baca juga: Tentara Muslimah Jerman Bicara Racun Islamofobia