REPUBLIKA.CO.ID, TOUBA -- Majalah terkemuka berbahasa Prancis Jeune Afrique menghapus kartun pemimpin Muslim Senegal terkenal yang memicu kemarahan di negara Afrika Barat.
Protes meletus setelah majalah itu pada Kamis (28/1) menerbitkan karikatur Sheikh Ahmadou Bamba, pendiri Mouride Brotherhood. Karikaturnya disandingkan dengan sebuah artikel online tentang kontroversi laki-laki yang membawa tas di negara itu.
Tren fashion itu dipicu oleh penyanyi pria muda yang disebut Wally Sack. Ia telah banyak dikritik karena menunjukkan pengenalan homoseksualitas yang ilegal di Senegal. Dalam artikel, di tas terdapat tulisan yang diterjemahkan "Ini semua menyenangkan dan permainan sampai seseorang terluka".
Majalah tersebut menggunakan karikatur seorang Barat yang merokok cerutu sambil melihat foto Bamba mengenakan jubah panjang tradisional dan berkomentar, "Hei, kenapa yang dia mengenakan gaun?".
Publikasi ini memicu kecaman langsung, politisi dan pemimpin agama mengutuk artikel dan menyerukan majalan itu untuk menghapusnya.
"Kami tidak bisa menerima penyebaran seperti sebuah artikel yang merendahkan," kata juru pemerintah Senegal, Seyou Gueye dilansir dari Al Jazeera, Sabtu (30/1). Pada Jumat, pemimpin editor Elise Colette menyampaikan permintaan maaf yang tulus di artikel terkait.
"Dengan gambar ini, niat kami adalah bukan untuk menghina siapa un dan tentu saja tidak untuk merugikan citra Sheikh Ahmadou Bamba yang dihormati banyak pengikut, tapi untuk mengekspos kebodohan mereka yang tidak bisa membedakan antara kaftan dan gaun," tulisnya.
Sebanyak 90 persen dari populasi Senegal adalah Muslim. Kebanyakan mengikuti Sufi Islam yang diwakili oleh persaudaraan yang berbeda.
Mouride Brotherhood didirikan Bamba pada 1883 adalah salah satu yang paling kuat dan pengaruhnya di semua bidang kehidupan Senegal, termasuk politik dan ekonomi. Presiden Macky Sall dan pendahulunya Abdoulaye Wade adalah anggota dari Mouride Brotherhood. Banyak anggotanya tinggal di Amerika Serikat dan Eropa.
Pemerintah menerima permintaan maaf oleh Jeune Afrique dan menekankan bahwa Sheikh Ahmadou Bamba adalah simbol nasional.
Pada Januari tahun lalu, Senegal melarang distribusi sebuah edisi mingguan majalah satir Charlie Hebdo dan surat kabar Prancis Liberation yang telah menerbitkan kantun Nabi Muhammad.