REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON -- Vlogger video kecantikan Nabela Noor memberikan pertanyaan paling ‘menantang’ dalam debat calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik. Pertanyaan Noor mengacu pada minimnya toleransi Partai Republik terhadap Muslim.
Ia menjelaskan sentimen anti-Muslim yang digaungkan calon presiden dari partai tersebut hanya akan membantu menyebarkan paham radikal, contohnya ISIS. Noor menyinggung seperti apa Islamofobia yang saat ini menyebar di media sosial.
“Sebagai presiden, apa yang akan Anda lakukan untuk menanggulangi iklim ‘beracun’ dan mendorong peningkatan toleransi di Amerika Serikat?” Pertanyaan itulah yang dilayangkan Noor pada debat yang dilaksanakan Kamis (28/1) malam lalu, seperti dilansir nymag.
Seorang anggota Partai Republik yang hadir dalam debat, Jeb Bush, menggunakan kesempatan tersebut untuk menyerang pernyataan taipan Donald Trump—yang mencalonkan diri sebagai presiden Amerika Serikat—atas idenya ingin melarang Muslim datang dan tinggal di Amerika Serikat.
Namun Jeb Bush sendiri diketahui tidak terlalu pro dan menerima Muslim. Ia segera menjelaskan bahwa tidak semua Muslim adalah ancaman. Menurutnya, ancaman datang dari Muslim yang bukan warga negara Amerika.
“Nabela (Noor, red) adalah pengusaha yang sedang berkembang,” ujarnya.
“Ia ingin mengejar mimpinya di Amerika Serikat. Ia warga negara Amerika. Ia tidak perlu merasa khawatir tentang statusnya, ia bukan ancaman. Ancaman sesungguhnya adalah terorisme Islam.”
Trump hadir dalam debat tersebut, tetapi malam itu untuk pertama kalinya, sang taipan menutup mulut.
Sebelumnya Noor pernah mengunggah sebuah video yang viral mengangkat permasalahan Islamofobia melalui saluran pribadi Youtube miliknya, Desember lalu.