Ahad 31 Jan 2016 06:34 WIB

Ditemukan Rekayasa Genetik Nyamuk untuk Cegah Penyebaran Zika

Rep: c35/ Red: Muhammad Subarkah
Gigitan nyamuk dengan pembawa virus zika jadi penyebab munculnya penyakit.
Foto: wikipedia
Gigitan nyamuk dengan pembawa virus zika jadi penyebab munculnya penyakit.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON – Perusahaan bioteknologi Inggris, Oxitec, merilis hasil penemuan mereka tentang genetik nyamuk yang dimodifikasi untuk memerangi virus zika yang kini sedang mewabah di Brasil. Penyakit tersebut bahkan mewabah di sekitar Amerika Selatan yang dikaitkan dengan lonjakan bayi dengan cacat lahir microcephaly.

Microcephaly merupakan kondisi langka di mana bayi yang baru lahir memiliki ukuran otak yang lebih kecil dan tidak berkembang dengan baik.

Berdasarkan informasi dari Guardian, Sabtu (30/1), perusahaan Oxitec memulai penelitian sejak April 2015 lalu. Dari hasil percobaan itu, mereka menunjukkan bahwa melepaskan nyamuk janta steril hasil rekayasa genetik berhasil mengurangi jentik nyamuk ‘penyakit’. Di mana pada tahun ini penyebaran penyakit akibat nyamuk sebesar 82 persen.

Oxitec mengklaim, nyamuk yang dimodifikasi secara genetik itu tidak akan menyebarkan penyakit. Karena, hanya nyamuk betina yang menggigit. Nyamuk tersebut adalah Aedes aegypti, yang juga menyebarkan virus demam berdarah dengue (DBD) dan chikungunya. Penelitian tersebut dilakukan di Piracicaba, Provinsi Sao Paolo, Brasil.

Namun, penasihat teknis American Mosquito Control Association Joseph Conlon mengatakan, prosedur tersebut tidak 100 persen dapat berhasil. Menurut dia, jika hal itu dilakukan dalam ukuiran besar, akan dapat mengurangi populasi nyamuk biasa, yang itu akan berdampak pada keseimbangan ekosistem lingkungan.

 “Aedes aegypti sangat sulit untuk dikontrol perkembangannya dengan metode semprot racun konvensional yang menggunakan truk atau semprotan udara,” katanya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement