REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Kerajaan Arab Saudi telah mengeluarkan sebanyak 2.182.000 visa umrah. Namun, jumlah jamaah umrah mengalami penurunan sekitar 250 ribu.
Menurut Kementerian Haji, sekitar 1,8 juta jamaah telah tiba di Arab Saudi. Dilansir dari Arab News, Ahad (31/1), Kepala Komite Haji dan Umrah Marwan Shaban mengatakan, jumlah jamaah umrah tercatat mengalami penurunan.
Beberapa faktor yang menjadi penyebab, di antaranya pertukaran mata uang rendah, kondisi ekonomi masyarakat, situasi politik, dan kondisi keamanan dunia yang tidak stabil.
"Lalu lintas umrah mengalami penurunan, tahun lalu ditandai penurunan sekitar 250 ribu jamaah dibanding tahun sebelumnya," kata Shaban.
Namun, ia meyakini jamaah umrah akan meningkat menjelang Ramadhan mendatang, terutama jika proyek perluasan Masjidil Haram selesai.
Shaban berharap, perluasan akan meningkatkan jumlah maksimum jamaah, selama musim umrah berlangsung.
Selama musim umrah ini, sejumlah negara, seperti Yaman, Tunisia, dan Bangladesh, tidak masuk daftar karena tidak adanya visa yang diterbitkan kepada negara tersebut.
Padahal, ketiga negara itu mencatatkan jamaah yang cukup banyak pada umrah musim lalu, yakni Bangladesh 100 ribu, Tunisia 12 ribu, dan Yaman 30 ribu jamaah.