REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu membantah beredarnya kronologi versi Dita Aditia Ismawati bahwa ia memaki sebelum akhirnya memukul wajah asisten pribadinya itu hingga memar pada Kamis malam, 21 Januari 2016 lalu.
Menurut dia, kronologi yang disampaikan versi Dita tersebut ngawur dan tidak benar. "Gak bener kronologi itu, tuduhan itu ngawur," katanya kepada Republika.co.id, Ahad (31/1). Menurut Masinton, tidak ada maki-makian dan pemukulan olehnya di dalam mobil.
(Baca: Lengkap, Kronologi Penganiayaan Dita oleh Masinton).
"Seperti yang disampaikan dalam press release oleh tenaga ahli saya Abe sebelumnya, di dalam mobil ada tiga orang. Abe dan Dita di depan dan saya di belakang, yang banyak berbicara itu TA, saya, sama Dita. Jadi, tidak ada saya memaki-maki dia," ujar dia menambahkan.
Kasus memarnya Dita Aditia Ismawati, asisten pribadi Masinton, berujung pada pelaporan ke aparat kepolisian. Dita melaporkan Masinton melakukan pemukulan kepadanya, sedangkan di sisi lain Masinton membantah ia sebagai pelaku memarnya wajah wanita 27 tahun itu.
Dari laporan tersebut, beredar dua versi kronologi memarnya wajah Dita. Dari pihak Masinton, melalui tenaga ahlinya, Abraham Leo Tandasik, membantah memaki dan memukul wajah Dita. Sedangkan, kronologi versi Dita menyebut, Masinton melakukan pemukulan dan sebelum memukul Masinton memaki-maki Dita dengan perkataan tidak wajar, hingga ia menangis.