Ahad 31 Jan 2016 16:46 WIB

Staf Masinton Bilang Dita Hanya Tenaga Administrasi

Rep: C36/ Red: Achmad Syalaby
Memar di muka Dita Aditia
Foto: media sosial
Memar di muka Dita Aditia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu staf ahli anggota DPR Masinton Pasaribu, Abraham Leo Tanditasik, mengatakan, Dita Aditya (27 tahun) bukan seorang staf ahli. Dita yang diduga menjadi korban pemukulan Masinton merupakan staf administrasi.

"Saudari Dita adalah staf administrasi biasa. Staf administrasi Pak Masinton di DPR. Bukan staf ahli," ujar Leo menegaskan ketika dihubungi Republika.co.id, Ahad (31/1).

Leo menjelaskan, Dita mulai bekerja sebagai staf administrasi sekitar April-Mei 2015. Sebelumnya, Dita diketahui bekerja dalam bidang asuransi. Leo juga menegaskan, baik dia maupun Masinton, tidak pernah terlibat konflik dengan Dita. "Enggak, tidak pernah ada konflik apa pun," ungkapnya.

Karena statusnya sebagai staf administrasi, Leo merasa heran jika ada pihak yang menyebut dugaan kekerasan kepada Dita karena yang bersangkutan membocorkan rahasia Masinton kepada partai lain. Leo menuturkan, sebagai staf administrasi, Dita tak memiliki kapasitas untuk mengetahui persoalan partai, soal politik, atau hal penting lain.

"Maaf, yang punya kapasitas seperti itu, hanya staf ahli seperti kami," katanya menambahkan. 

Sebelumnya, pada Sabtu (30/1), Dita Aditya melaporkan dugaan penganiayaan atas dirinya ke Bareskrim Mabes Polri. Penganiayaan diduga dilakukan oleh Masinton Pasaribu. Menurut keterangan anggota Badan Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Wibi Andrino, dugaan penganiayaan terjadi pada Kamis (21/1) lalu.

Wibi menjelaskan, kejadian bermula ketika Masinton menjemput Dita di Camden Cikini, Jakarta Pusat. Anggota Komisi III DPR  itu lantas mengajak korban berkeliling hingga terjadi perdebatan di dalam mobil. "Akhirnya, terjadi pemukulan di daerah Cawang, Jakarta Timur," ujarnya.

(Baca: Lengkap, Kronologi Penganiayaan Dita oleh Masinton).

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement