REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu menilai ada motif politis pelaporan dirinya ke aparat kepolisian terkait tuduhan pemukulan kepada Asisten Pribadinya, Dita Aditia Ismawati.
(Baca: Lengkap, Kronologi Penganiayaan Dita oleh Masinton).
"Peristiwa Kamis tanggal 21 Januari 2016 lalu itu apa sebenarnya motifnya hingga saya dilaporkan ke aparat kepolisian?. Tidak ada motif yang jelas kecuali memang dia itu mabuk, kecuali ada upaya mempolitisasi. Dan kalau aku lihat dari kronologis versi dia sih ada upaya itu," ujar Masinton kepada Republika.co.id, Ahad (31/1).
Masinton mempertanyakan kenapa laporan ke polisi ini baru dibuat beberapa pekan setelah kejadian. "Aneh karena tuduhan ke saya ini dilaporkan ke polisi setelah seminggu kejadian," kata Anggota DPR Komisi III di bidang Hukum ini.
Secara tegas Masinton membantah kronologis yang muncul versi Asisten Pribadinya Dita. Kalau kronologis versi dia, di dalam mobil itu ada tiga orang, Dita, dirinya dan Abe. Sedangkan kronologis versi Dita ada dua orang. Tuduhan dalam kronologis versi Dita tersebut Ngawur, karena sebelumnya pihaknya telah menyampaikan versi dirinya yang disampaikan melalui Tenaga Ahlinya, Abe (Abraham Leo Tandasik).