Ahad 31 Jan 2016 19:02 WIB

Bogor Belum Punya Payung Hukum Plastik Berbayar

Rep: Lintar Satria/ Red: Yudha Manggala P Putra
plastik belanjaan
Foto: Thedailymeal.com
plastik belanjaan

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Pemerintah Kota Bogor belum mempunyai peraturan terkait dengan penerapan plastik berbayar kepada perusahaan ritel. Dasar hukum ini  diperlukan mengatur mekanisme kebijakan baru tersebut.

“Belum ada, tapi akan dibuat kan perlu payung hukumnya nanti masyarakat bertanya," kata Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bogor, Lilis Sukartini, Ahad ,(31/1).

Lilis mengatakan Pemerintah Kota Bogor telah berkomitmen untuk menerapkan plastik berbayar bersama dengan 21 kota lainnya di Indonesia dan akan diujicobakan pada 21 Februari mendatang.

Lilis mengatakan, BPLH Kota Bogor belum memutuskan harga yang pantas untuk plastik berbayar. Saat ini masih dibahas dengan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), termasuk mekanismenya.

Ada beberapa perusahaan ritel yang menggunakan opsi memberikan hadiah bagi konsumen yang membawa keranjang belanja sendiri. "Kemarin sosialisasinya  Rp 500 per kantong plastik, tapi perlu payung hukum juga," katanya.

Lilis mengatakan ada usulan mekanisme plastik berbayar dengan memberikan potongan harga bagi masyarakat yang menggunakan tas belanja dan yang menggunakan plastik akan dikenaikan biaya.

Pemerintah Kota Bogor, bersama 21 pemerintah kota di Indonesia berkomitmen untuk menerapkan kebijakan kantong plastik berbayar guna mengurangi pencemaran lingkungan dari sampah plastik.

Sebelumnya 17 kota di Indonesia menyatakan komitmen menerapkan kantong plastik berbayar. Pemerintah Kota-Kabupaten  Jakarta, Bandung, Bekasi, Depok, Bogor, Tanggerang, Solo, Semarang, Surabaya, Denpasar, Palembang, Medan, Balikpapan, Banjarmasin, Makassar, Ambon dan Papua. Saat ini bertambah lima kota yaitu, Jayapura, Pekanbaru, Banda Aceh, Kendari dan Yogyakarta berkomitmen mengurangi sampah plastik di kota masing-masing.

Penerapan kebijakan kantong plastik berbayar sudah banyak diterapkan di berbagai negara di antaranya 31 negara di Eropa, 18 negara di Afrika, 7 negara di Amerika dengan 132 Kota di Amerika Serikat, 12 kota di Australia, dan 14 negara di Asia termasuk salah satunya Malaysia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement