REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Andra Sjafril, mengimbau masyarakat setempat untuk mewaspadai penyebaran virus Zika yang dampak penyakitnya sama dengan demam berdarah.
"Gejala yang muncul hampir sama dengan DBD, panas tinggi dan penularan juga melalui nyamuk Aedes Aegypti. Cara mencegahnya adalah dengan menyemprot kamar dengan obat anti nyamuk," kata Andra Sjafril dalam keterangannya di Pekanbaru, Ahad (31/1).
Menurut dia, penyemprotan kamar dengan obat nyamuk, selain pada waktu tidur malam juga pada tidur siang hari dan tetap menjaga kebersihan lingkungan rumah.
Seperti gejala Chikungunya dan DBD, katanya, WHO telah mengumumkan untuk selalu waspada, kendati memang di Riau belum ditemukan kasus.
"Oleh karena itu, untuk menghindari serangan virus ini kita juga harus senantiasa menjaga pertahanan tubuh, makan minum yang bersih dan panas, serta menghindari minum es," katanya.
Ia menyebutkan gejala serangan virus Zika adalah, akan merasakan gejala seperti sakit kepala, ruam di wajah, leher, lengan atas. Mungkin juga menyebar ke telapak tangan dan kaki, demam dan nyeri punggung.
Wabah ini, katanya, muncul dari Amerika Latin, menyebar bisa terjadi jika ada yang baru bepergian atau datang dari negara Paman Sam itu.
"Kini dengan potensi meningkatnya kasus demam berdarah, wabah zika dan gejala penyakit seperti flu, obatnya tidak ada hanya mengobati gejala maka jika ada demam pada warga lebih dari tiga hari segera datang ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat," katanya.