REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA --Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Zuklifli Hasan mendorong pemerintah untuk segera membenahi sistem tata niaga pangan yang masih terjadi ekonomi biaya tinggi akibat adanya pemburu rente.
"Soal tata niaga pangan ini, sungguh tidak adil. Kita beli barang mahal misalnya daging karena soal tata niaga yang tak beres. Ada rente di situ," kata Ketua MPR Zulkifli Hasan di Denpasar, Bali, Minggu petang.
MPR melakukan rapat Koordinasi Pimpinan MPR RI, dengan Pimpinan Badan Sosialisasi MPR, Pimpinan Badan Pengkajian MPR, Pimpinan Badan Penganggaran MPR dan Pimpinan Lembaga Pengkajian MPR, selama dua hari.
Hadir dalam rapat koordinasi tersebut, para Pimpinan Badan Sosialisasi MPR Ahmad Basarah, Edhy Prabowo, Alimin Abdullah, Prof, Bahtiar Aly. Para Pimpinan Badan Pengkajian MPR Rambe Kamarulzaman, TB. Soenmandjaja, Martin Hutabarat.
Para Pimpinan Badan Penganggaran MPR Idris laena, Guntur Sasono, Suarifuddin Suding, Muh. Asri Anas. Para Pimpinan Lembaga Pengkajian MPR Ahmad Farhan Hamid, Prof, Sudjarto.
Rapat Koordinasi membahas segala permasalahan seputar evaluasi program-program MPR RI, kinerja Sekretariat Jenderal MPR RI, dan membahas rencana program MPR RI tahun 2016 serta penganggarannya.
Lebih lanjut Zulkifli menjelaskan setiap menghadapi hari-hari besar keagamaan, lebaran, natal dan tahun baru, harga bahan pokok selalu naik.
"Kita ingin pemerintah hadir, benahi tata niaga ini yang ada rente, ada ekonomi biaya tinggi, ini harus diberesin. Rente tata niaga ini yang harus dibenahi," kata Zulkifli.