Senin 01 Feb 2016 11:00 WIB
Rep: Casilda Amilah/ Red: Sadly Rachman
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Virus zika menyebar dengan sangat cepat di Amerika Latin. Pihak berwenang di sejumlah negara Asia juga telah mengeluarkan peringatan untuk menghindari perjalanan ke Amerika Tengah dan Amerika Selatan, khususnya ibu hamil.
Dilansir VOA Indonesia, Institut Kesehatan Nasional Kolombia mengatakan, negara itu telah mencatat 20.297 kasus penularan zika, termasuk pada 2.116 ibu hamil. Dalam pernyataan yang dirilis Sabtu (30/1), institut itu merekomendasikan pasangan-pasangan untuk menunda kehamilan hingga 6-8 bulan.
Angka terbaru yang dilaporkan menjadikan Kolombia sebagai negara kedua yang paling banyak terkena dampak virus zika di kawasan itu setelah Brasil.
Di tengah wabah zika, Presiden Amerika Barack Obama dan Presiden Brasil Dilma Roussef telah menyepakati “perlunya upaya kerja sama” untuk mengatasi penyebaran virus itu.
Badan Kesehatan Dunia (WHO), Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular (CDC), dan Organisasi Kesehatan Pan-Amerikca mengingatkan bahwa virus zika menyebar sangat cepat di seluruh Amerika dan bisa menimbulkan dampak pada empat juta orang.
Untuk sementara waktu, virus zika dikaitkan dengan 4.000 dugaan kasus microcephaly di Brasil, yaitu suatu kondisi bayi lahir dengan ukuran kepala dan otak yang kecil. Belum ada pengobatan bagi microcephaly atau virus zika ini.
Video Editor: Casilda Amilah