Senin 01 Feb 2016 17:51 WIB

Ini Jawaban Atas Serangan Pemukulan Migran oleh Pria-Pria Bertopeng

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Ratusan imigran tiba di Wina, Austria, Senin (31/8).
Foto: bbc
Ratusan imigran tiba di Wina, Austria, Senin (31/8).

REPUBLIKA.CO.ID,  STOCKHOLM -- Warga Swedia mengutuk serangan kelompok ekstrem kanan terhadap pemuda migran di Stockholm pada Ahad kemarin. Kelompok kanan tersebut juga menyebar selembaran bertuliskan "Lindungi Perempuan Swedia".

Pascakejadian kekerasan tersebut tagar #inteerkvinna (#sayabukanperempuananda) menjadi trending topic di Swedia. Banyak perempuan Swedia menggunakan tagar ini dengan mencantumkan foto mereka bertuliskan pesan-pesan.

"Saya bukan wanita Anda. Saya tidak ingin perlindungan Anda. Anda yang membuat saya takut, khawatir, marah dan sedih," tulis disalah satu netizen seperti dilansir thelocal, Senin (1/2).  "Para rasis tidak boleh menggunakan saya sebagai alibi untuk tindakan brutal mereka,"tulis netizen lainnya.

Kampanye ini sebagai respon atas kekerasan yang terjadi di Ibukota Swedia. Ratusan anggota geng menggunakan topeng berkeliling kota dan memukuli setiap imigran yang mereka temui. Mereka juga membagikan selebaran yang menyatakan akan melancarkan serangan susulan.

Satu hari sebelumnya juga ada laporan kekerasan yang juga terkait kelompok kanan. Dalam peristiwa itu setidaknya ada tiga orang ditahan karena melukai oposisi mereka.

Sementara itu para migran remaja yang tinggal di 16 rumah untuk anak dan remaja yang sampai di Swedia tanpa orang tua diperingatkan tetap berada di dalam rumah.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement