Senin 01 Feb 2016 19:23 WIB

Polisi Tangkap Ratusan Orang Terlibat Bentrok di Medan

Rep: Issha Harruma/ Red: Karta Raharja Ucu
Polisi mengamankan seorang pria yang diduga membawa narkoba, ketika akan menghadiri pelantikan organisasi kepemudaan (OKP) di Medan, Sumatera Utara, Sumatera Utara, Ahad (31/1). (Antara//Irsan Mulyadi)
Polisi mengamankan seorang pria yang diduga membawa narkoba, ketika akan menghadiri pelantikan organisasi kepemudaan (OKP) di Medan, Sumatera Utara, Sumatera Utara, Ahad (31/1). (Antara//Irsan Mulyadi)

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Ratusan orang yang diamankan pascabentrokan susulan antardua organisasi kepemudaan (OKP) di Medan telah dipulangkan. Kasat Reskrim Polresta Medan, Kompol Aldi Subartono mengatakan, ada 158 orang yang diamankan dari empat titik di Kota Medan pada Ahad (31/1) kemarin.

Pengamanan ini merupakan bagian dari antisipasi pascabentrokan antar dua OKP tersebut satu hari sebelumnya. "Ada 158 orang yang diamankan ke Polres waktu antisipasi keributan susulan. Sembilan ditahan, selebihnya sudah dipulangkan," kata Aldi, Senin (1/2).

Aldi mengatakan, 158 orang yang diamankan tersebut merupakan anggota OKP yang kedapatan membawa senjata tajam dan terlibat aksi pelemparan. Mereka diamankan dari Jalan Gaharu Medan, Jalan SM Raja, Lapangan Benteng, dan Jalan Krakatau.

Sementara, sembilan orang yang masih ditahan karena kedapatan membawa senjata. Lima orang membawa senjata tajam, tiga orang membawa airsoft gun dan satu orang membawa double stick.

 

Aldi mengatakan, Kepolisian hanya menangani antisipasi kerusuhan susulan. Sedangkan untuk kasus penganiayaan dua anggota OKP dan perusakkan saat bentrokan ditangani Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumut.

Ditreskrimum Polda Sumut sendiri telah menetapkan belasan tersangka terkait bentrokan di Jalan Thamrin dan Jalan Asia Medan pada Sabtu (30/1) lalu. Dalam bentrokan itu, dua orang kader IPK meninggal dunia dan sejumlah orang lainnya luka-luka, termasuk perempuan dan anak kecil. Personel Polisi dan TNI pun masih melakukan penjagaan di sejumlah titik yang dianggap rawan hingga saat ini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement