REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Pejabat tinggi hak asasi manusia PBB mendesak Turki menyelidiki laporan penembakan oleh pasukan keamanan terhadap warga sipil tak bersenjata di kota Cizre, Senin (1/2). Komisioner Tinggi PBB untuk HAM, Zeid Raad Al Hussein menggambarkan insiden tersebut sangat mengejutkan.
Sedikitnya 10 orang terluka dalam insiden penembakan tersebut. Hussein juga meminta kejelasan terkait laporan penahanan pria yang merekam insiden. "Merekam kekejaman bukanlah kriminal tapi menembaki warga sipil tak bersenjata adalah kriminal," katanya, dikutip BBC.
Cizre adalah kota predominan Kurdi. Sebuah video menyebar luas di dunia maya berisi kondisi sesaat setelah penembakan. Tampak orang-orang dibawa ke dalam ambulans disertai teriakan dan suara ledakan.
"Penting agar ada investigasi independen, menyeluruh dan imparsial pada kasus ini dan kejadian lain yang berimbas pada kematian atau terlukanya warga sipil," kata Hussein. Sejumlah laporan menyebut kelompok Kurdi ditembaki setelah menyelamatkan orang-orang dalam bentrokan sebelumnya.
Hussein mengatakan korban sepertinya dihentikan oleh baku tembak. Insiden ini terjadi beberapa hari setelah pasukan keamanan menewaskan militan Kurdi di bentrokan dekat Diyarbakir.
Baca juga: PBB Minta Dana Kemanusiaan Rp 1,7 Triliun untuk Irak