Senin 01 Feb 2016 20:27 WIB

'Kami Masih Kabur Menatap Masa Depan'

Sejumlah eks Gafatar berjalan menuju bis untuk pulang kampung di Balai Pemberdayaan Sosial Bina Remaja (BPSBR) Dinas Sosial Jabar di Cibabat, Kota Cimahi, Senin (1/2).
Foto: Republika/ Edi Yusuf
Sejumlah eks Gafatar berjalan menuju bis untuk pulang kampung di Balai Pemberdayaan Sosial Bina Remaja (BPSBR) Dinas Sosial Jabar di Cibabat, Kota Cimahi, Senin (1/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) mengaku masih kebingungan menatap masa depan usai kembali ke daerah asal. Ganti rugi material dan dana pangan yang dijanjikan pemerintah hingga saat ini belum terealisasi.

Salah satu eks - Gafatar, Yudhistira, mengatakan pihaknya ingin agar hak-hak yang pernah dijanjikan oleh pemerintah Indonesia segera dipenuhi. "Kami ingin hak kami sebagai warga negara dihormati. Dulu pernah dijanjikan dana pangan dan pembinaan, tetapi sampai sekarang belum ada," jelas Yudhistira saat audiensi bersama Komnas HAM di Jakarta, Senin (1/2).

Bagi dia dan rekan-rekannya yang lain, pemenuhan hak sangat penting. Sebab, setelah kembali ke daerah asal, para eks - Gafatar harus menyambung hidup. Harta benda mereka telah habis terjual sebelum berangkat ke Mempawah, Kalimantan Barat.

"Kami belum bisa memperkirakan masa depan kami, kawan-kawan lain pun sama," lanjut Yudhistira.

Dia menegaskan, permasalahan pemenuhan hak dan jaminan hidup eks - Gafatar saat ini sama mendesaknya dengan penanganan trauma mereka. Yudhistira berharap, pemerintah pusat dan daerah segera memberi solusi bagi jaminan masa depan eks - Gafatar. 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement