Senin 01 Feb 2016 21:36 WIB

DPD: Dana Kereta Cepat Lebih Baik untuk Bangun Indonesia Timur

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Maman Sudiaman
Kereta cepat yang rencananya dibangun untuk jalur Jakarta-Bandung.
Foto: Setkab
Kereta cepat yang rencananya dibangun untuk jalur Jakarta-Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang sudah diluncurkan masih menuai pro dan kontra. Salah satu yang kini merasa keberatan dengan adanya pembangunan tersebut adalah anggota DPD RI daerah pemilihan NTB, Robiatul Adawiyah. 

Dia menilai, anggaran proyek kereta cepat lebih baik digunakan untuk membangun Indonesia wilayah Timur. “Apalagi, dana yang digunakan merupakan hutan,” ujarnya kepada wartawan di Kota Mataram, Senin (1/2). 

Ia menuturkan, pembangunan di wilayah Indonesia bagian timur harus terus dilakukan dan diprioritaskan. Sehingga, lebih baik anggaran proyek kereta cepat digunakan untuk hal tersebut. 

Sebelumnya, anggota Komisi II DPR RI Arif Wibowo menilai, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung bukan merupakan suatu yang genting atau urgen. Karena itu, ia mengatakan, daripada menjalankan proyek yang didanai Cina tersebut, lebih baik anggarannya untuk membangun infrastruktur di daerah lain.

"Dulu kita pernah mengingatkan untuk menimbang program kereta cepat ini karena sudah ada Cipaganti yang hanya 2,5 jam. Lebih baik alokasi anggaran dialihkan ke pembangunan infrastruktur atau bisa juga dialihkan pembangunan kereta di wilayah lain, seperti Kalimantan, Sulawesi, dan lain sebagainya,” ujarnya.

Baca juga: Cermati Proyek Kereta Api Cepat

Rini Soemarno Sedih Kereta Cepat Dikritik tanpa Data Jelas

Menakar Dampak Ekonomi Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung

 

 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement