REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk akan lebih selektif dalam melakukan pemberian kredit kepada debitur dan juga memberikan pembinaan. Hal ini untuk menghindari rasio kredit bermasalah atau nonperforming loan (NPL).
"Prinsip dalam pemberian kredit adalah dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian (prudential banking). Untuk kondisi ekonomi yang masih ketat saat ini, BRI akan selektif dalam memilih sektor usaha yang masih memungkinkan untuk dikembangkan," kata Corporate Secretary BRI Hari Siaga saat dihubungi Republika.co.id, Senin (1/2).
Pembinaan usaha kepada debitur, kata Hari, menjadi satu bagian dari paket pemberian kredit kepada debitur. Dengan pembinaan, maka BRI bisa mengikuti perkembangan usaha debitur.
"Sehingga apabila kondisi usaha debitur terganggu maka hal ini akan menjadi early warning sign bagi BRI," katanya.
Menurut Hari, saat ini debitur BRI yang mengalami kendala belum besar.
"Saat ini NPL BRI masih dalam batas kendali," ujarnya.
Baca juga: Rasio Kredit Macet Tahun Ini akan Membaik