REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Lebih dari 900 mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) telah tiba di Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi, Senin (1/2) pukul 13.00. Kementerian Sosial menilai, fasilitas yang disiapkan di Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi sejauh ini sudah mencukupi.
"Sesuai dengan fungsi Kemensos, kita akan berikan kebutuhan dasar berupa logistik dan sarana penampungan kepada mereka," kata Penanggung Jawab Teknis Penampungan Asrama Haji Bekasi-Jakarta, Sunarti, kepada Republika.co.id, Senin (1/2).
Sunarti mengatakan, pengelola penampungan asrama haji memperkirakan ruangan yang tersedia sudah mencukupi untuk 900 eks Gafatar. Sebagian akan ditampung di kamar-kamar, meski ada pula yang terpaksa mendapat tempat di aula.
Untuk saat ini, Kemensos telah menyiapkan ruang di Gedung Mina A lantai 1,2, dan 3 dengan kapasitas 39 kamar. Masing-masing kamar dapat menampung hingga 10-15 orang. Sebagian yang lain ditempatkan di Aula Musdalifah lantai 2 dengan kapasitas 500 orang.
Menurut Kasubdit Ketahanan Sosial dan Kemasyarakatan Kementerian Sosial ini, Kemensos juga sudah menyiapkan dapur umum dan tambahan matras. Ia memastikan pasokan logistik dan tempat penampungan tidak akan kekurangan.
"Kami saat ini sedang fokus pendataan ulang, juga pemetaan ibu dan anak," kata Sunarti menambahkan.
Pemetaan ibu dan anak ini, kata dia,diperlukan guna mengetahui kebutuhan masing-masing. Ibu yang baru saja melahirkan atau bayi di bawah satu tahun yang membutuhkan layanan kesehatan ekstra, misalnya, dapat dirujuk ke rumah sakit. Tim kesehatan dari Kemenkes juga sudah siap di lokasi.
Kepala Dinas Sosial Kota Bekasi, Agus Darma, menambahkan, pemerintah akan memberikan pemulihan trauma (trauma healing) kepada anak-anak. Supaya, anak-anak eks Gafatar tetap ceria dan tidak tertekan sepulangnya dari Kalimantan. "Anak-anak akan diberi pemulihan trauma dengan cara pendekatan permainan," kata Agus.