Senin 01 Feb 2016 23:16 WIB

Hijrahlah Wahai Anak Muda

Rep: MGROL57/ Red: Agung Sasongko
Erick Yusuf
Foto: ROL/Sadly Rachman
Erick Yusuf

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ujian dalam berhijrah selalu ada. Hijrah, proses berpindah menuju keadaan yang lebih baik, bagi sebagian orang mungkin tampak menakutkan.

Keraguan untuk berhijrah karena takut dipandang terlalu kaku, terutama dalam diri anak-anak muda, selalu ada di awal menuju hijrah. Namun Ustazz Erick Yusuf mengatakan, bukan tidak mungkin anak-anak muda saat ini akan berhijrah menuju Islam yang sesungguhnya.

Menurutnya, masih banyak anak-anak muda yang bersemangat dalam menyebarkan kebaikan. "Banyak banget. Banyak sekali, saya sering lihat ke mana-mana, pemuda-pemuda, pemudi-pemudi yang ghirohnya sangat tinggi, semangatnya sangat tinggi untuk melakukan kebaikan-kebaikan. Berdakwah untuk masyarakat banyak,” ujar Erick penuh semangat, ketika ditemui Republika.co.id di Jakarta, Senin (1/2).

Akan tetapi kembali lagi rasa ragu untuk berhijrah masih dirasakan anak muda, atau sepenuhnya mengikuti jalan Islam yang sesungguhnya. Seperti Masaji Wijayanto, salah satu pemeran dalam film Ketika Mas Gagah Pergi (KMGP) yang bercerita tentang hijrahnya anak muda. Masaji yang memerankan pendakwah bus kota bernama Yudi, masih melakukan hijrah dengan bertahap. Ia merasa hijrah tak bisa langsung dilakukan dengan drastis.

“Saya sudah coba bagaimana hijrahnya, tapi intinya masih proses lah,” ujar Masaji pada Republika.co.id, Senin (1/2) ketika ditemui di acara nonton bareng KMGP.

Ragu dalam hijrah, masih bertahap menuju hijrah yang sesungguhnya, anak-anak muda disemangati oleh Helvy Tiana Rosa dan Ustadz Erick Yusuf.

“Jangan takut untuk berubah ke arah yang lebih baik. Karena anak muda itu enerjik dan sebenarnya adalah agen perubahan,” tutur Helvy yang menulis kisah hijrah Gagah.

Menurut Helvy, dengan berubah menjadi lebih baik, individu itu dapat pula menjadi pengubah. Menjadi pembuka jalan untuk orang-orang lain berubah menuju kebaikan.

Sementara Ustaz Erick mendorong anak-anak muda agar jangan ragu menuju kebaikan, sebab ketika masih muda, seseorang masih memiliki tenaga dan idealisme yang tidak boleh disia-siakan.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement