Senin 01 Feb 2016 23:21 WIB

900 Eks Gafatar Jalani Pembinaan di Bekasi

Rep: c38/ Red: Agung Sasongko
 Barang-barang eks Gafatar siap di angkut menuju daearahnya masing-masing di Balai Pemberdayaan Sosial Bina Remaja (BPSBR) Dinas Sosial Jabar di Cibabat, Kota Cimahi, Senin (1/2).
Foto: Republika/ Edi Yusuf
Barang-barang eks Gafatar siap di angkut menuju daearahnya masing-masing di Balai Pemberdayaan Sosial Bina Remaja (BPSBR) Dinas Sosial Jabar di Cibabat, Kota Cimahi, Senin (1/2).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Sebanyak 903 eks Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) tiba di Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi, Kecamatan Bekasi Selatan, Senin (1/2) pukul 13.00 siang tadi. Para anggota eks Gafatar ini akan ditampung di Asrama Haji Bekasi selama 3-4 hari sebelum dipulangkan ke daerah masing-masing.

"Mereka diberangkatkan dari Pontianak. Dua hari dua malam di atas kapal, pagi tadi merapat di Tanjung Priok, kemudian langsung di bawa ke sini," tutur Kepala Dinas Sosial Kota Bekasi, Agus Darma, kepada Republika di lokasi penampungan, Senin (1/2).

Agus Darma menambahkan, kedatangan mereka dijemput dengan 16 unit bus, meliputi 15 bus besar dan satu elf. Setiba di lokasi, ratusan eks Gafatar langsung diarahkan ke aula embarkasi oleh petugas Kementerian Sosial RI. Sebanyak dua truk memuat barang-barang para eks Gafatar juga diturunkan di Asrama Haji.

Menurut Agus, para eks Gafatar ini tidak hanya berasal dari Jawa Barat, tetapi juga DKI Jakarta, Banten, Kepulauan Riau, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan daerah-daerah lain. Jumlah dari masing-masing provinsi belum diketahui. Ketika Republika berkunjung ke sana, para eks Gafatar masih dalam proses pendataan.

Setelah pendataan rampung, kata Agus, para eks Gafatar ini akan langsung diberikan ke provinsi masing-masing. Rencananya, mereka akan mendapatkan pembinaan dari sisi wawasan kebangsaan dan keagamaaan. "Yang menangani secara keseluruhan dari Kemensos, kerja sama dari instansi terkait. Kemenag dan MUI untuk pembinaan keagamaan, kemudian wawasan kebangsaan dari Depdagri," papar Agus.

Menurut pantauan Republika.co.id, eks Gafatar yang ada di Asrama Haji masih cenderung tertutup. Para petugas Kemensos juga melarang awak media bertanya, dengan alasan menetralkan kondisi dan proses pendataan. Sebagian dipulangkan dari Kabupaten Melawi, Kalimatan Barat. Total ada 209 KK dari 903 eks Gafatar. Sebanyak 337 di antaranya anak-anak.

Menurut data petugas kesehatan di Asrama Haji, ada 14 orang yang tengah menderita sakit dalam pemulangan di Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi. Sebanyak lima orang dirawat di RS Koja karena mengalami dehidrasi, muntah, dan hamil tua.

Proses pemulangan ini dilakukan Kemensos, Dinas Sosial, Tenaga kerja sukarela kecamatan (TKSK), dan Taruna siaga bencana (Tagana). Selain itu, sejumlah petugas kesehatan dan aparat keamanan juga tampak bersiaga di lokasi. Para eks Gafatar akan ditempatkan di beberapa gedung yang telah disediakan, baik berupa kamar-kamar maupun aula.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement