Selasa 02 Feb 2016 06:18 WIB

Keluarga Jessica Ogah Minta Maaf, Ayah Mirna: Aneh!

Rep: c30/ Red: Bilal Ramadhan
Ayah Mirna Salihin, Darmawan Salihin kembali mendatangi Reskrimum Polda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan ulang, Senin (1/2).  (Republika/Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Ayah Mirna Salihin, Darmawan Salihin kembali mendatangi Reskrimum Polda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan ulang, Senin (1/2). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pihak keluarga Jessica Kumala ogah meminta maaf karena anaknya bukan pelaku atas tewasnya Wayan Mirna Salihin di Kafe Olivier, Grand Indonesia. Menurut Dharmawan, ini adalah perilaku yang aneh.

"Ya aneh, sebetulnya yang beliin kopi kan dia (Jessica), harusnya minta maaf atau apa, iya kan?" ujar Dharmawan di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (1/2).

Menurut Dharmawan, dengan pihak Jessica meminta maaf, bukan berarti dia mengakui kalau Jessica sebagai tersangka atas tewasnya Mirna. Setidaknya, kata Dharmawan, pihak keluarga meminta maaf karena dia (Jessica) telah memesankan kopi maut tersebut.

"Enggak usah apa-apa lah, paling enggak minta maaf anak saya yang kebetulan belikan kopi itu, maaf ada kejadian seperti ini, begitu," ujar Dharmawan mencontohkan kalimat yang sebaiknya diujarkan pihak keluarga Jessica kepada dirinya.

Meski demikian, dia tidak terlalu berharap ada permintaan maaf tersebut. Baginya, asalkan pelaku pembunuh anaknya terungkap, dia mengaku bersyukur.

Saat ditanya perihal harapan dia pada kasus ini, Dharmawan justru menjawab bahwa dia (Jessica) yang memesankan kopi untuk anaknya. "Pokoknya gini, anak saya dibelikan kopi sama Jessica, enggak ada orang lain, masak tukang kopi? Mati semua kita," ujarnya menegaskan.

Namun, saat ditanya apakah pernyataannya tersebut justru mengarah dan menuduh Jessica, Dharmawan dengan tegas mengatakan dirinya tidak menuduh, tetapi berbicara fakta. "Bukan menuduh, orang sudah jadi tersangka," ujar dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement