Selasa 02 Feb 2016 15:41 WIB

Ironis, Israel Justru Larang Pengurus Masuk Masjid Al-Aqsa

Rep: Reza Irfa Widodo/ Red: Teguh Firmansyah
Polisi Israel mengambil posisi di atap al-Aqsa selama bentrokan dengan warga Palestina di Kota Tua Yerusalem.
Foto: REUTERS / Amir Cohen
Polisi Israel mengambil posisi di atap al-Aqsa selama bentrokan dengan warga Palestina di Kota Tua Yerusalem.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Otoritas Israel, lewat pihak Kepolisian Distrik Yerusalem, mengeluarkan surat perintah pelarangan terhadap salah satu pengelola Masjid al-Aqsa, Najah Bacirat, untuk memasuki kawasan Kompleks Masjid al-Aqsa. Pelarangan ini berlaku selama enam bulan.

Berdasarkan laporan dari salah satu media Israel, Ynet, surat pelarangan itu secara resmi berlaku sejak 31 Januari silam. Dalam surat tersebut, Najah dilarang mendekati atau bahkan memasuki kompleks Masjid al-Aqsa.

''Dia dilarang memasuki, berdiam diri, atau ditemukan di sekitar Masjid al-Aqsa, atau di pintu masuknya. Kecuali dia mendapatkan izin dari Wakil Komandan Polisi Distrik Yerusalem,'' bunyi surat tersebut seperti dikutip Ynet, Selasa (2/2).

Dalam surat tersebut, Otoritas Kepolisian Israel juga menuding Najah sebagai tokoh yang berbahaya dan melakukan penghasutan kepada para jamaah Masjid al-Aqsa. ''Langkah ini diperlukan untuk mencegah penyebaran bahaya yang serius,'' tulis keterangan surat tersebut. 

Seperti dilansir World Bulettin, pada Agustus tahun lalu, otoritas kepolisian Israel memutuskan untuk membatasi kunjungan jamaah asal Palestina di Kompleks Masjid al-Aqsa. Sikap itu langsung memancing kemarahan dan penolakan warga Palestina.

Tidak hanya itu, warga Palestina hingga saat ini juga terus melancarkan protes dan penolakan terkait rencana pembangunan permukiman Yahudi di sejumlah titik lokasi di Palestina.

Biasanya dalam melakukan aksinya ini, Israel akan menyertainya dengan operasi-operasi militer. Sejak Oktober 2015, setidaknya 168 warga Palestina, termasuk perempuan dan anak-anak, meninggal dunia lantaran terbunuh oleh tentara Israel.

Baca juga, Israel Kembali Rampas Tanah Palestina di Tepi Barat.

 

 

 

nvcb

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement