Selasa 02 Feb 2016 16:51 WIB

LBH Perempuan Bantah Hubungan Asmara Dita Masinton

Rep: Amri Amrullah/ Red: Indira Rezkisari
 Staf Ahli anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu, Dita Aditya (tengah) bersama kuasa hukumnya, usai melaporkan kasus penganiayaan atasannya ke LBH Apik di Jakarta, Senin (1/2).  (Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Staf Ahli anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu, Dita Aditya (tengah) bersama kuasa hukumnya, usai melaporkan kasus penganiayaan atasannya ke LBH Apik di Jakarta, Senin (1/2). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Bantuan Hukum Advokasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan (LBH APIK) membantah kabar yang beredar bahwa ada hubungan asmara antara Anggota DPR RI Masinton Pasaribu dengan asisten pribadinya (aspri) Dita Aditia Ismawati.

Direktur LBH Apik Ratna Batara Munti mengatakan motif pemukulan itu murni kekerasan bukan karena politik apalagi asmara seperti kabar yang berkembang.

"Tidak ada motif asmara, dan sejauh ini juga saya tidak mendengar ada motivasi politik dari Dita," ujar Ratna kepada wartawan usai melaporkan kasus ini ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD), Selasa (2/2).

Dia mengatakan terkait  somasi yang sebelumnya dialamatkan ke Dita, juga tidak benar. Alasannya somasi sudah selesai perkaranya. Ratna mengatakan, Masinton memang memperlakukan Dita dengan aturan yang ketat.

"Jadwal yang ketat, dan selalu menanyakan hal dengan model menginterogasi," kata dia.

Insiden kemarin juga bukan pertama kali terjadi. Sebelumnya hal sama pernah terjadi. Bila Dita disebut mabuk Ratna mengatakan ada saksi yang bisa membantahnya.

"Tapi yang pasti apapun motifnya, tetap tidak bisa dibenarkan melakukan pemukulan seperti itu."

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement