REPUBLIKA.CO.ID, BOSTON – Konferensi simulasi sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tingkat SMA sedunia kembali dihelat. Simulasi sidang PBB ini dilaksanakan oleh Universitas Harvard yang dikenal dengan nama Harvard Model United Nations (HMUN).
HMUN kali ini merupakan konferensi yang ke-63. Sebagai konferensi model simulasi sidang PBB yang tertua dan paling bergengsi di dunia, tidak mengherankan jika jumlah peserta HMUN mencapai 3.500 siswa.
Sekretaris Jenderal HMUN 2016 Gregory C Dunn melaporkan peserta berasal dari sekitar 250 sekolah yang mewakili 38 negara di dunia. Indonesia pun tak ketinggalan menjadi salah satu negara yang berpartisipasi dalam konferensi HMUN tahun ini. “Satu-satunya sekolah yang mewakili Indonesia dalam ajang HMUN 2016 ini adalah SMA Labschool Jakarta,” ujar Guru PKn SMA Labschool Jakarta, Satriwan Salim dalam siaran persnya, Selasa (2/2).
Bahkan dalam skala regional, wakil negara yang berasal dari ASEAN hanya Indonesia (SMA Labschool Jakarta) dan Singapura. Indonesia berhadap-hadapan langsung dengan negara lain dalam dan lintas benua seperti India, Cina, Jepang, Pakistan, Uni Emirat Arab (UEA), Korea Selatan, Prancis, Inggris, Jerman, Italia, Australia, Afrika Selatan, Kanada, Brazil, dan tentunya tuan rumah Amerika Serikat dan puluhan negara lainnya.
Para delegasi dari SMA Labschool Jakarta yang lolos seleksi dan diterima panitia berjumlah 23 siswa dan didampingi tiga guru pendamping.
Para siswa SMA Labschool Jakarta ini bersidang sesuai dengan komisi-komisi di PBB. Tiap-tiap komisi menyelesaikan persoalan dengan satu topik permasalahan yang sudah ditentukan oleh panitia sebelumnya. “Oleh karena itu, tentulah sangat membanggakan bagi Indonesia, bahwasanya ada siswa-siswi Indonesia yakni SMA Labschool Jakarta yang mengikuti ajang bergengsi HMUN 2016 ini,” ujar Satriwan.
HMUN merupakan konferensi simulasi sidang PBB yang diperankan oleh para pelajar setingkat SMA dari seluruh dunia. Pelaksanaan HMUN tiap tahunnya dilaksanakan sekitar Januari atau Februari. Universitas Harvard adalah kampus yang pertama kali menyelenggarakan simulasi sidang PBB ketika organisasi internasional ini masih bernama Liga Bangsa-Bangsa pada 1927.
Baca juga, Bela Palestina, Netanyahu Sebut Sekjen PBB Dorong Teroris.
Ikuti Whatsapp Channel Republika