REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama menyatakan, supaya warga Jakarta tidak lagi menggunakan bahan bakar minyak (BBM) berjenis premium. Ia merasa subsidi premium lebih baik dialihkan kepada kendaraan umum.
Basuki atau biasa disapa Ahok melihat perubahan penggunaan transportas prbadi ke transportasi umum merupakan prioritas. Sehingga ia menekankan pentingnya penghapusan subsidi premium.
Ia merasa subsidi ke premium masih dilakukan oleh pemerintah. Apalagi penghapusan subsidi premium bisa membantu mengurangi masalah peningkatan polusi di Jakarta. "Ya kita orang Jakarta enggak usah pakai premium lagi, kan premium juga lagi turun. Kita ingin kita enggak usah pakai premium. Lebih ngatasi polusi," ujarnya kepada wartawan di kompleks Balai Kota, Selasa (2/2).
Mantan Bupati Belitung Timur itu menyebutkan rencananya menghapus keberadaan premium di Jakata tidak membutuhkan persetujuan DPRD.
Ia pun mengaku telah berkirim surat kepada Pihak PT Pertamina. Sehingga hasil keputusan pencabutan premium itu tinggal menunggu seperti apa sikap yang akan diambil Pertamina.
"Enggak perlu (persetujuan DPRD), itu tergantung pertaminanya. Kita kirim (surat) ke pertamina, baru dibikin surat kemarin baru ketemu humas Pertamina," ujarnya.
Baca juga, Harga Minyak Dunia Rendah, Premium Idealnya Rp 5.600 per liter.