REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Keberhasilan Leicester City memuncaki klasemen Liga Primer Inggris bukan disebabkan karena perubahan mentalitas. Namun karena kemampuan tim untuk menjaga kepala tetap tegak tidak peduli di mana posisi mereka di klasemen.
The Foxes berjuang menghindari ancaman degradasi dari kompetisi strata tertinggi pada musim lalu, namun kini mereka memimpin persaingan untuk memperebutkan gelar, unggul tiga angka atas Manchester City dan Arsenal setelah 23 pertandingan.
"Pada akhirnya ini adalah sepak bola dan ini merupakan sistem liga. Mentalitasnya tetap sama dan satu hal yang dapat Anda katakan mengenai grup ini adalah tidak seorang pun terbuai," kata kiper Kasper Schmeichel dikutip laman resmi klub, Selasa (2/2).
"Semua orang berkepala tegak tentang situasi ini, seperti ketika kami berada di Championship (strata kedua). Kami menjalaninya dan melakukan apa yang dapat kami lakukan." kata Schmeichel menambahkan.
Leicester akan berhadapan dengan Liverpool di ajang liga di Stadion King Power pada Selasa malam, sebelum melawat ke markas Manchester City dan Arsenal pada bulan ini, namun jauh dari terintimidasi, Schmeichel justru berkata bahwa timnya tidak sabar untuk menghadapi jadwal berat.
"Kepercayaan diri sedang tinggi... Perasaan di tim sama seperti ketika kami berada di dasar liga sampai sekarang. Terdapat jumlah fokus, keyakinan, dan hasrat yang sama," ujarnya.
"Inilah yang Anda mainkan, permainan-permainan bertekanan tinggi seperti ini dan ini adalah periode yang dinikmati semua orang." kata Schmeichel.
Rekrutan baru Daniel Amartey masih akan harus menunggu sampai pertandingan melawan Manchester City pada akhir pekan untuk melakukan debutnya bagi Leicester, namun penyerang Shinji Okazaki telah pulih dari masalah terkilir dan dapat tampil melawan klub Merseyside itu.