REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Pembangunan revitalisasi terminal terpadu Kota Depok di Jalan Margona Raya, diperkirakan selesai pada Februari 2017. Proses perizinan disebut telah rampung secara keseleuruhan.
"Jadi saat ini akan segera memulai pembangunan dan selesai satu tahun kemudian," kata Humas PT Andika Investa Muttaqin di Depok, Selasa (2/2).
PT Andika merupakan perusahaan yang bertindak sebagai yang membangun dan mengelola terminal terpadu di Kota Depok tersebut. Sebagai terminal terpadu maka tentunya akan dilengkapi dengan pusat komersial dan juga apartemen.
"Kami saat ini fokus pembangunan untuk layanan publik terlebih dahulu yaitu membangun terminal," katanya menjelaskan.
Namun, kata dia, sebelum dilakukan pembangunan maka akan dibentuk tim pengawas terlebih dahulu yang diisi oleh orang-orang dari Pemerintah Kota (Pemkot) Depok yang terdiri dari dinas terkait dan kemungkinan jumlahnya mencapai 10 orang. "Tentunya dalam pembangunan ini kami akan melibatkan warga dengan membentuk forum warga," katanya.
Muttaqin menjelaskan, untuk membangun terminal terpadu yang dilengkapi dengan area komersial dan juga apartemen maka dibutuhkan anggaran Rp1,3 triliun, namun dana tersebut bisa saja membengkak kalau melihat situasi ekonomi dan naiknya harga bahan bangunan saat ini.
Secara keseluruhan luas area terminal terpadu Depok mencapai 2,6 hektare dengan nilai investasi mencapai Rp 1,3 triliun. Sedangkan untuk pembangunan terminalnya saja diperkirakan mencapai Rp 500 miliar. Muttaqin mengatakan dalam membangun terminal terpadu Depok ini banyak kendala yang dihadapi dan paling sulit adalah pembebasan lahan yang memakan waktu penyelesaian hingga 4 tahun.
"Lahan tersebut tetap milik Pemkot Depok, sedangkan PT Andika hanya melakukan pembangunan dan pengelolaan saja dalam jangka waktu 30 tahun," katanya.