REPUBLIKA.CO.ID, PEMATANGSIANTAR, SUMUT -- Pemerintah Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, mengadakan dialog Sadar Wisata dengan pelaku wisata di Gedung Serbaguna Rahmat Shah di Komplek Taman Hewan Pematang Siantar, Selasa.
Penjabat Walikota Pematangsiantar Jumsadi Damanik mengatakan, Pematangsiantar sebenarnya memiliki potensi kepariwisataan yang mampu menarik perhatian pengunjung jika dikemas secara baik.
Keberadaan Taman Hewan Pematang Siantar (THPS) dengan ribuan ekor satwa dari ratusan spesies atau jenis telah menjadi daya tarik pengunjung dari berbagai penjuru Indonesia, bahkan Asia Tenggara.
Transportasi khas bBecak Siantar juga bisa menjadi moda angkutan umum untuk berkeliling dan menikmati potensi kota.
Sejumlah produk kuliner seperti roti, kopi, dan makanan minuman lainnya yang sudah dikenal dan dirasakan rasanya oleh masyarakat.
"Hanya saja tidak ada 'branded', belum dikemas dan dipromosikan secara luas dan gencar ke berbagai daerah, sehingga tidak berkembang," kata Jumsadi.
Untuk itu, Jumsadi mengajak pelaku wisata dan perajin kuliner untuk mengembangkan Pematangsiantar menjadi Kota Pariwisata melalui program sadar sisata.
Ia mengimbau elemen masyarakat untuk menginformasikan hal-hal positif yang membuat orang-orang tertarik tentang Pematangsiantar melalui akun pribadi di media sosial masing-masing.
"Harapan kita, Pematangsiantar menjadi kota persinggahan bagi wisatawan yang berkunjung ke Danau Toba, bukan sekadar transit," kata Jumsadi.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya, dan Pariwisata Pematangsianat Fatimah Siregar mengatakan, pihaknya mengadakan program Sadar Wisata untuk menyatukan persepsi para pelaku wisata.
Dialog Sadar Wisata menghadirkan narasumber Manager Umum THPS Nandang Suaida, Pimpinan Museum Simalungun Jomen Purba, dan Ketua Perkumpulan Beca Siantar Rizal Kurnia Ginting.