REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus berupaya mempercepat proyek renovasi rumah tidak layak huni. Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, menjelaskan program renovasi rumah tidak layak huni sudah dicanangkan sejak 2009.
Kala itu, Pemprov Jatim bekerja sama dengan TNI dari Kodam V Brawijaya menargetkan merenovasi 234 rumah. Hingga akhir 2015, kata Soekarwo, telah 91 rumah yang berhasil dienovasi.
Meski begitu, kata Soekarwo menjelaskan terdapat 100 unit rumah yang juga telah rampung namun merupakan kerja sama antara Pemprov dan Pemerintah Kota/Kabupaten setempat. “Sisanya tinggal beberapa lagi," kata dia.
"Ini karena masyarakat juga (merenovasi) sendiri dengan adanya pendapatan atau keuangan yang bertambah, selain dibantu juga oleh kabupaten/kabupaten kota. Targetnya terus sampai sameuanya selesai,” ucap Soekarwo usai menghadiri Rapat Pimpinan di Gedung Balai Prajurit Kodam V Brawijaya, Senin (1/2).
Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Sumardi menjelaskan terus berkoordinasi dengan bawahannya di setiap wilayah untuk mencari rumah-rumah yang tidak layak untuk ditempati. Ia menjelaskan personilnya membantu dalam memabangun rumah sementara pendanaan langsung dari anggaran Pemerintah Daerah Jawa Timur.
Untuk merenovasi satu unit rumah kata dia dikerjakan oleh empat personil TNI dan membutuhkan waktu selama satu bulan.