Rabu 03 Feb 2016 02:00 WIB

Korea Utara Kirim 'Sampah' Lewat Balon Udara ke Korea Selatan

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Bilal Ramadhan
 Personil tentara Korea Selatan berpatroli di jermbatan penghubung Korea Selatan dan Korea Utara di desa perbatasan Panmunjom, Peju, Korsel, Sabtu (22/8). (AP/Ahn Young-joon)
Personil tentara Korea Selatan berpatroli di jermbatan penghubung Korea Selatan dan Korea Utara di desa perbatasan Panmunjom, Peju, Korsel, Sabtu (22/8). (AP/Ahn Young-joon)

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Utara telah meningkatkan perang propaganda ke Korea Selatan dengan meluncurkan balon. Kini, balon tersebut diisi dengan kertas toilet bekas pakai, tisu dan puntung rokok. Pihak berwenang Korea Selatan khawatir balon yang melayang di atas zona perbatasan adalah serangan biokimia.

"Ketika kami membuka bungkusan yang jatuh di tanah, kami menemukan kantong plastik diisi dengan selebaran dan dicampur dengan sampah," ujar seorang pejabat militer kepada JoongAng Daily dilansir dari the Independent, Selasa (2/2).

Pihaknya khawatir bila Korea Utara telah mengirim zat biokimia untuk menyakiti warga Korsel. "Tapi setelah menganalisis isinya hanya sampah," katanya.

Sebelumnya, Korea Selatan meluncurkan balon membawa propaganda ke Korea Utara seelah Korut melakukan uji coba nuklir keempat 6 Januari lalu. Korsel juga kembali menyiarkan siaran musik pop dan propaganda melalui pengeras suara.

Dalam sepekan, Korut mulai membalas dengan mengembangkan balon ke Korsel. Dilengkapi dengan pengatur waktu dan alat peledak kecil, balon dirancang untuk menjatuhkan muatannya di Korsel dan menyebarkan pesan-pesan propaganda.

Sekitar satu juta selebaran disebarkan Korut di tetangga negaranya itu. Selebaran tertulis permintaan menghentikan siaran propaganda anti-Utara yang menyalakan api perang. Sementara tulisan yang lain menuduh pemimpin Korsel Park Geun-hye memperburuk ketegangan di semenanjung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement