Rabu 03 Feb 2016 08:26 WIB

Serangan Udara Hancurkan Stasiun Radio ISIS di Afghanistan

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Teguh Firmansyah
Gerakan ISIS
Foto: Youtube
Gerakan ISIS

REPUBLIKA.CO.ID,  ACHIN -- Para pejabat militer, Selasa (2/2) mengatakan, serangan udara Amerika Serikat (AS) telah menghancurkan sebuah stasiun radio yang dioperasikan oleh kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di distrik Achin, di Provinsi Nangarhar, Afghanistan.

‘’Radio suara khilafah (Voice of the Caliphate) dihancurkan oleh dua serangan udara AS,’’ ujar seorang pejabat militer AS, yang enggan disebut namanya seperti dikutip dari laman Al Arabiya.

Juru bicara misi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) AS di Afghanistan, Kolonel Angkatan Darat Mike Lawhorn, mengatakan, pasukan AS melakukan dua serangan udara kontra-terorisme Senin (1/2) malam di distrik Achin, di Provinsi Nangarhar. Namun, dia tidak menjelaskan lebih lanjut.

Afiliasi ISIS muncul di Afghanistan selama tahun lalu. Departemen Luar Negeri AS baru saja menambahkan afiliasi ISIS Afghanistan ke dalam daftar organisasi teroris asing.

Stasiun radio ini mengudara secara ilegal di Nangarhar. Mereka menyerukan pejuang untuk bergabung dengan kelompok ini dan mengancam wartawan di ibu kota Provinsi Jalalabad.

Juru bicara Gubernur Nangarhar, Attaullah Khogyani, mengatakan, serangan kali ini juga telah membunuh 21 pendukung ISIS, termasuk lima orang yang bekerja untuk stasiun radio ini.

Baca juga, Ini yang Disebut Algojo-Algojo ISIS.

Stasiun ini didirikan pada akhir 2015, setelah terjadi pertempuran berbulan-bulan antara militan ISIS dan Taliban yang mempertahankan eksistensi mereka. Meskipun ISIS dan Taliban keduanya ingin memaksakan ekstremisme Islam, strategi dan tujuan mereka berbeda. Taliban hanya terfokus pada Afghanistan sedangkan ISIS bertekad mendirikan kekhalifahan di seluruh dunia.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement