Rabu 03 Feb 2016 09:30 WIB

PKB Soroti Pernikahan Sejenis

Larangan pernikahan sejenis (ilustrasi)
Larangan pernikahan sejenis (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah agenda akan dibahas dalam musyawarah kerja nasional (Mukernas) PKB 2016. Salah satunya adalah pernikahan sejenis.

Sekjen PKB, Abdul Kadir Karding menjelaskan, pelaksanaan mukernas PKB, juga akan fokus pada peningkatan daya saing guna menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Karding menjelaskan, peningakatan daya saing tersebut selaras dengan Nawa Cita Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan PKB fokus pada aspek pembangunan dan peningkatan daya saing.

Langkah itu menurut dia dilakukan dengan berbagai cara, pertama, pengentasan kemiskinan dan mereduksi ketimpangan melalui orientasi pembangunan dari pinggiran yang berbasis pada desa. "Kedua, peningkatan kualitas sumberdaya manusia (SDM) yang berdaya saing di tingkat internasional," ujarnya di Jakarta, Rabu (3/2).

(Baca Juga: PKB Usung Politik Rahmatan Lil Alamin)

Langkah ketiga, menurut dia, pembenahan tata kelola negara yang tetap berpijak pada demokrasi Pancasila dalam rangka merespons arus liberalisasi politik, ekonomi dan budaya. Dia mengatakan, PKB sebagai partai politik, terus berjuang untuk memastikan berjalan dengan berhasil konsolidasi demokrasi dan pelaksanaan desentralisasi yang efektif sebagai instrumen pelaksanaan pembangunan.

DPP PKB akan menyelenggarakan mukernas di Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat (5/2) selama dua hari. Tema yang diangkat adalah 'Holopis Kuntul Baris, Menangkan Rakyat dalam Persaingan Global' yang intinya berupaya menggalang seluruh kekuatan bangsa dalam menghadapi tantangan global. Mukernas PKB akan dihadiri sedikitnya 1.700 peserta yang terdiri dari pengurus DPP PKB, pengurus DPW PKB, anggota Fraksi PKB di DPR serta DPRD tongkat I dan II.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement